Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Bedah Film Horor Lewat Buku Film Horor dari Caligari ke Hereditary

1 Maret 2025   23:58 Diperbarui: 2 Maret 2025   16:04 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku tentang film horor ini cocok dimiliki pecinta film (sumber gambar: dokumentasi pribadi) 


Film horor adalah salah satu genre yang begitu populer dan punya banyak peminatnya. Genre ini memiliki sejarah panjang. Film horor yang dianggap pertama adalah "Le Manoir Du Diable" yang dirilis tahun 1896 karya George Melies. Film horor ini memberikan pengaruh dan pijakan ke film-film horor berikutnya. Nah, kajian populer tentang genre horor ini dibahas dalam buku berjudul "Seri Genre Populer: Film Horor dari Caligari ke Hereditary".

Melalui buku ini pembaca akan mendapatkan wawasan perkembangan film horor di dunia berdasarkan historis, dari tahun 1896 hingga film horor modern saat ini. Ada 13 bab buku ini. Satu bab khusus membahas tentang film horor Indonesia era 2000-2022. Buku ini juga dilengkapi glossary, indeks film, dan juga indeks sutradara.

Bagi penggemar film horor, buku ini wajib jadi sebuah pegangan. Karena di dalamnya kaya akan wawasan dari hal-hal yang perlu diketahui oleh pecinta film horor, seperti sejarah film horor, kombinasi genre horor dengan genre lainnya, sutradara populer film horor, dan perkembangan genre horor dari sisi naratif dan sisi sinematik.

Penulis, Himawan Pratista, membagi bahasannya berdasarkan era dan peristiwa yang menonjol dalam tahun-tahun tersebut. Era perang dingin, misalnya. Siapa nyana persaingan tersebut juga memberi dampak ke cerita-cerita yang muncul dalam film horor tahun tersebut.

Ia mencontohkan "Invasion of the Body Snatcher" yang dirilis tahun 1956. Film ini memiliki unsur invasi makhluk asing yang bisa dimaknai tertentu karena pada saat itu adalah era persaingan blok Barat dan blok Timur. Pada era perang dingin, film horor kental akan fiksi ilmiah seperti monster hasil uji coba eksperimen, kebocoran radio aktif hingga serangan makhluk asing.

Ada juga bab yang khusus membahas tentang serangan film horor Asia. Euforia ini dimulai sejak tahun 1998 hingga saat ini lewat "Ringu" (1998) dengan sosok Sadako dan video berisi kutukan kematian. Film "Ringu" kemudian di-remake menjadi "The Ring" oleh Hollywood dan cukup sukses.

Gaya bercerita ala film horor Asia kemudian memberikan pengaruh ke film horor Hollywood. Seperti apakah gaya horor Asia itu? Umumnya cerita bergulir tentang roh jahat yang membalas dendam, unsur mistik yang kental, dan budaya setempat. Horor Asia yang terkenal berasal dari Jepang, Thailand, dan Korea Selatan. Indonesia juga kemudian mulai menyusul.

Era semesta sinematik juga kemudian dibahas dalam bab 11. Langkah ini sukses dilakukan oleh James Wan lewat "The Conjuring". Lewat cerita kasus-kasus paranormal yang dialami pasangan suami istri Ed dan Lorraine kemudian muncul film lainnya seperti "Annabelle", "The Nun", dan "The Curse of La Llorona". 

Lantas bagaimana dengan horor Indonesia? Bahasan dalam buku ini hanya satu bab karena ada buku lainnya yang merupakan karya penulis yang sama yang lebih lengkap dan komprehensif. Film horor Indonesia bangkit lewat kesuksesan fenomenal dari "Jelangkung" pada tahun 2001 karya Rizal Mantovani dan Jose Purnomo setelah film Indonesia sempat mati suri. Sejak tahun 2022, film horor Indonesia sangat marak. Hampir tiap minggu selalu ada yang baru. 

Buku ini dilengkapi ilustrasi buku dan layout yang kental akan nuansa horor. Jadi minggu ini kalian sudah nonton film horor apa saja?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun