Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Para Penggiat Literasi dan Kutipannya

10 Februari 2025   23:50 Diperbarui: 10 Februari 2025   23:50 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada cukup banyak tokoh penggiat literasi di negeri ini (dokpri) 

"Dengan ilmu kita menuju kemuliaan," - Ki Hajar Dewantara

Di bangunan depan Perpustakaan Nasional yang terletak di Jalan Merdeka terpajang foto dan kutipan para penggiat literasi. Ada cukup banyak tokoh-tokoh nasional yang masuk dalam penggiat literasi. Ada nama Sukarno, Kartini, dan Ki Hajar Dewantara yang merupakan pahlawan dan tokoh nasional. Kemudian juga ada seniman, sastrawan dan kolomnis seperti Remy Silado, Emha Ainun Najib, Bondan Winarno, Budi Darma, dan Joko Pinurbo.

Yang menarik dari kegiatan menyimak sudut para penggiat literasi adalah membaca kutipannya. Saya memulainya dengan membaca kutipan Ahmad Wahib yang dikenal sebagai pemikir dan pembaharu Islam. Kutipannya menarik karena dikemas dalam bentuk puisi modern.

"Dengan membaca aku melepaskan diri dari kenyataan yaitu kepahitan hidup. Tanpa membaca aku tenggelam sedih." - Ahmad Wahib.

Membaca buku itu penting menurut Ahmad Wahib (dokpri) 
Membaca buku itu penting menurut Ahmad Wahib (dokpri) 

Ya, ya, ya, saya setuju. Buku adalah salah satu sarana hiburan selain memberikan pengetahuan. Ketika membaca komik Wow Poussy karya Peyo, saya bisa langsung tertawa lebar.

Perhatian kemudian teralihkan ke kutipan Budi Darma, seorang sastrawan. Saya punya bukunya yang berjudul Kritikus Adinan. Dalam pojok penggiat literasi ini kutipannya ada dua.

"Pembaca yang baik tidak ingin diperlakukan seperti orang dungu yang perlu dinasihati. Kutipan berikutnya: "Pengarang yang latah tanpa kepekaan, ibarat memancing atau menjaring di kolam mandul," ujar Budi Darma dalam esai sastranya.

Sastrawan Budi Darma mengingatkan agar menghindari kesan menggurui dalam membuat karya sastra (dokpri) 
Sastrawan Budi Darma mengingatkan agar menghindari kesan menggurui dalam membuat karya sastra (dokpri) 

Sedangkan kolomnis dan pengulas kuliner yang dikenal dengan jargon maknyusnya, Bondan Winarno, memberikan pesan agar perpustakaan jangan diberikan sepi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun