Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

A Trip to the Moon, Film yang Penting di Era Film Bisu

30 November 2024   23:59 Diperbarui: 1 Desember 2024   11:15 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jika melihat versi restorasi warna dari film ini memang film ini begitu impresif, seperti karya seni (sumber: The Metropolitan Museum of the Art) 

Dalam materi orisinalitas yang kuikuti di Workshop Kritik Film diadakan oleh KOMiK, Pak Himawan Pratista, narasumber, mengingatkan untuk menyaksikan film berjudul A Trip to the Moon (Le voyage dans la lune). Film karya Georges Méliès yang dirilis tahun 1902 ini dianggap sebagai film yang menjadi bagian penting dari sejarah film bisu. 

Era film bisu diperkirakan berlangsung pada tahun 1894-1931. Pada era tersebut meskipun dialog pemain tidak bisa didengar, film banyak diminati sebagai tontonan yang menghibur. Para sineas film juga terus menciptakan kreasi dan inovasi agar karya filmnya dapat dinikmati secara visual dan pesannya sampai ke penonton. 

Salah satu sutradara Prancis yang beken pada era film bisu adalah Georges Mlis. Ia juga jago berakting dan juga dikenal sebagai pesulap. Nah, melalui bakatnya di bidang seni dan sulap, ia menciptakan karya-karya film yang secara visual begitu menakjubkan baik pada eranya maupun untuk dinikmati pada saat ini. Salah satu karyanya yang dianggap masterpiece adalah A Trip to the Moon. 

Dalam film yang terinspirasi oleh cerita populer Jules Verne berjudul From the Earth to the Moon dan H. G. Wells yang bertajuk The First Men in the Moon ini Georges Méliès mengeksplorasi kemampuannya dengan penuh totalitas sehingga filmnya kemudian banyak dibicarakan hingga saat ini. Dalam film ini Georges Méliès menceritakan perjalanan enam astronomer untuk melakukan perjalanan ke bulan. 

Mata bulan kesakitan tertancap kapsul pesawat luar angkasa dari bumi (sumber gambar: Smithsonian Magazine) 
Mata bulan kesakitan tertancap kapsul pesawat luar angkasa dari bumi (sumber gambar: Smithsonian Magazine) 

Mereka kemudian merancang pesawat luar angkasa yang bentuknya seperti kapsul. Dengan bantuan para marinir, pesawat mereka akhirnya bisa tiba selamat di bulan. Sayangnya di bulan ada makhluk setempat yang disebut Selenite yang tak suka dengan kehadiran mereka. 

Dari segi cerita, saat ini ada banyak cerita sejenis. Namun menilik era pada saat itu di mana teknologi perfilman terbatas, maka harus diakui karya film ini brilian saat itu. Belum ada sineas pada masa itu yang mengangkat cerita seperti itu. Sehingga tak heran jika film ini juga disebut film fiksi ilmiah pertama di dunia. 

Selain itu dari segi visual, A Trip to the Moon begitu impresif, baik dari segi desain set, kostum, dan propertinya. Film ini seperti sebuah karya seni yang memang memanjakan mata. 

Georges Méliès bermain-main dan berkreasi untuk menciptakan berbagai efek dalam film ini, seperti efek letusan dan menghilang yang teknologinya pada masa tersebut juga sangat terbatas. Ia juga sempat mencoba membuat film ini berwarna dengan mewarnainya secara manual, meski yang beredar di masyarakat adalah filmnya yang hitam putih. 

Gambarnya indah meski teknologi film terbatas saat itu (sumber gambar: Reel Old Movies) 
Gambarnya indah meski teknologi film terbatas saat itu (sumber gambar: Reel Old Movies) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun