Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Overthinking dan Menunda-nunda Menulis, Berakhir Tak Menulis Sama Sekali

7 Mei 2023   22:20 Diperbarui: 7 Mei 2023   22:46 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan sampai gagasan hanya tersimpan di bank ide, aku harus menuliskannya (sumber gambar: pixabay.com/mohamed_hassan) 


Aku ingin sekali menulis tentang ini dan itu. Tapi aku merasa bahan untuk menulis masih kurang ini dan itu. Aku pun kemudian mencari bahan ini dan itu. Aku masih merasa tak cukup. Aku kuatir tulisanku akan dangkal hingga overthinking dan banyak merenung. Hingga kemudian ada isu baru dan aku terdistraksi hal tersebut. Tulisanku pun kemudian tak jadi sama sekali, hanya sebatas ide, yang kemudian berlalu.

Berapa kali kalian menunda membuat tulisan hanya karena merasa tak percaya diri, kekurangan bahan, dan hal-hal lainnya? Aku sering melakukannya belakangan ini. Yang terjadi, tulisan itu tak pernah terwujud, tak ada hasilnya sama sekali.

Ada kalanya aku bertanya ke diri sendiri apakah sebaiknya aku tetap menulis meski masih sebatas gagasan, belum banyak bahan untuk mendukung gagasan tersebut? Kalau sekadar ide aku memang mencatatnya, tapi biasanya hanya satu kata hingga satu paragraf. Hal ini kulakukan karena gagasan itu sangat berharga.

Tapi aku jarang membuat suatu halaman tulisan yang berupa konsep karena aku merasa harus mengumpulkan bahan yang cukup untuk memulainya. Namun sayangnya kini aku mulai sering overthinking, sehingga aku kemudian terus menunda dan menunda hingga merasa bahan itu sudah cukup dan aku merasa percaya diri memulai menulisnya.

Sayang hambatan bukan hanya karena overthinking, rasa kurang percaya diri, namun juga distraksi. Tiba-tiba muncul isu yang lebih baru dan lebih seksi menjadi sumber distraksi. Atau sumber distraksi adalah tugas kantor atau lainnya yang tenggat waktunya sebentar lagi. Ya rencana tulisanku kemudian berubah hanya gagasan, belum lahir sama sekali.

Kini setiap kali ada niat untuk menulis, maka segeralah menulis jika ada waktu. Tak apa-apa bentuknya baru draft versi nol. Setelah ada bahannya, maka bisa jadi draft versi satu, dua, dan seterusnya hingga aku merasa cukup dan menjadi versi final. Andaikata setelah sudah jadi tulisan final tapi kemudian merasa belum sempurna tak apa-apa. Jika menunggu sempurna, maka bisa jadi tak terbentuk karya karena definisi sempurna satu sama lain bisa jadi berbeda.

Jangan terlalu overthinking sepertiku. Bisa-bisa tulisan tak ada yang jadi-jadi, karena baru sebatas  ide tak kunjung dieksekusi dan kemudian berlalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun