Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Duku yang Bikin Ku Tersenyum

11 Agustus 2022   20:28 Diperbarui: 11 Agustus 2022   20:44 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah duku satu keluarga dengan langsat (sumber gambar: Kompas)


Ada suatu masa di mana aku bersyukur ada duku
Saat masih menjadi kuli tinta dan ketika aku sering pulang larut
Aku selalu membayangkan ada musim duku
Lalu aku membeli sewadah duku di sebuah pasar yang buka larut

Buah duku membuatku tersenyum
Aku membeli sebanyak yang ku mampu
Kadang satu wadah, kadang lebih dari itu
Setiba di kosan dan mandi segar, aku pun menyantap duku

Duku selalu berhasil membuatku senang
Walau kadang-kadang aku salah kira dengan langsat
Duku lebih mungil dibanding langsat
Getahnya lebih sedikit dan lebih manis daripada teman satu keluarganya

Tapi tak mengapa jika ku salah dengan langsat
Ukurannya lebih besar dan airnya banyak
Hanya bijihnya juga lebih besar
Kadang-kadang manis juga masam

Kunikmati sisa malam dengan duku
Kuambil duku satu-persatu
Mulutku tak berhenti mengunyah duku
Bahkan bijihnya yang mungil suka tertelan olehku

Satu wadah duku bisa ludes semalaman
Aku sulit menahan diri untuk tak menghabiskannya
Sambil mendengarkan musik radio aku menikmatinya
Rasanya malam-malam itu begitu menyenangkan

Duku dan musik yang seru
Membuatku kembali tersenyum
Setelah seharian mencari berita dan mengetik dengan gugup
Aku pun bernafas lega dan siap songsong hari baru

Sayangnya tak setiap malam ada duku
Tak setiap waktu aku singgah di pasar itu
Ketika aku masih terkukung di kantor hingga larut
Kubayangkan diriku santap duku sambil dengar musik seru

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun