Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kisah Cucu dan Neneknya yang Bertalian dengan Hewan Peliharaan dalam Novel "Warisan"

10 Februari 2022   09:36 Diperbarui: 10 Februari 2022   11:02 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel karya Kembangmanggis berjudul "Warisan" (dokpri)

Hati-hati melihat mata kucing atau anjing. Kalian bisa tersentuh, terhipnotis, dan kemudian malah berakhir memeliharanya.

Nama Kembangmanggis yang merupakan nama samaran dari Baby Ahnan, tak asing bagiku. Aku mengoleksi buku sketsanya, buku yang memiliki ilustrasi cantik buatannya.

Namun buku yang hendak kubahas ini bukan buku sketsa, melainkan novel dengan judul "Warisan", tentang sifat si cucu yang rupanya tak beda jauh dari si nenek. Keduanya rupanya sama perangainya, meski si cucu awalnya menolak mengakuinya.

Ia adalah Indi. Mahasiswi ini punya nenek usia 80 tahunan yang hidup seorang diri di rumahnya yang lumayan besar. Sebenarnya kata seorang diri tak tepat. Rumahnya begitu ramai. Ada 17 anjing bersamanya. Anjing-anjing ini adalah anjing telantar yang diasuhnya seperti cucunya. Bahkan ia nampaknya lebih perhatian kepada para anjingnya, daripada kepada para cucunya.

Masalah pertama berkaitan dengan Indi ketika eyangnya menyuratinya. Ia meminta tolong kepada Indi agar membantunya pindahan. Ya, pindahan rumah sebenarnya sih bukan suatu hal yang sulit. Yang rumit adalah memindahkan anjing-anjing tersebut. Memasukkan anjing ke kandang-kandang dan memindahkannya sungguh merepotkan.

Peristiwa kedua yang membuat Indi benci setengah mati ke anjing ketika ia menjaga neneknya yang tengah sakit selama sebulan. Lagi-lagi seperti sebelumnya, tak ada anak atau cucu lainnya bersedia membantunya menjaga si nenek dan mengurus anjing-anjingnya.

Namun urusan si anjing ternyata lebih pelik. Indi dan si nenek berulang kali bertengkar, tentang masalah makanan kesukaan anjing yang berbeda-beda, wadah makanan anjing yang tidak disetujui neneknya, hingga masalah kutu anjing. Indi merasa kesal, lagi-lagi si nenek hanya peduli ke urusan anjing-anjingnya. Sejak itu Indi benci sekali mendengar kata anjing.

Sebuah Cerita Hangat tentang Hubungan Cucu dan Si Nenek
Membaca cerita novel setebal 270 halaman ini membuatku tertawa geli, juga teringat pada sosok almarhum nenek. Sepertinya hubunganku dengan nenek mirip dengan yang dialami Indi dan neneknya. Kami sama-sama dekat dan terhubung oleh nenek karena hewan peliharaan.

Jika Indi dan neneknya sibuk mengurus anjing, nenekku dulu rumahnya penuh kucing. Rumah nenekku ada di sebelah rumahku dan terhubung oleh pintu belakang.

Jika pintu belakang kubuka, maka aku akan disambut belasan kucing. Dulu kucing nenek pernah sampai berjumlah 13 ekor dan jumlah yang banyak itu sebenarnya merepotkannya. Hanya ia tak tega membuang kucing-kucing, karena kucing-kucing itu hadir sendiri, seperti mengetuk pintunya dan meminta tolong untuk dirawat dan disayanginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun