Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Crosscut Asia Hari Ini Dimulai, Ada Sejumlah Film Kuliner Gugah Selera

21 Januari 2022   12:39 Diperbarui: 21 Januari 2022   12:50 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Festival film Pre Event JFF berjudul Crosscut Asia dimulai hari ini (sumber gambar:Instagram @IndonesiaJFF)


Ayo siapa yang suka nonton film drama kuliner? Makanan kini banyak hadir sebagai sebuah bumbu atau malah unsur utama dalam sebuah cerita. Nah dalam rangka Pre Event Japanese Film Festival 2022 dihadirkan Crosscut Asia. Ada 13 film Asia yang bisa ditonton gratis. Tujuh di antaranya memiliki tema kuliner, termasuk dari Indonesia.

Ketujuh film bertema kuliner dalam kategori Delicious Asia tersebut adalah "Aruna dan Lidahnya" (Indonesia), "Namets! (Yummy)" (Filipina), "My Love is Soup" (Thailand), "Kampai! Sake Sisters" (Jepang), "Wanton Mee" (Singapura), "A River Changes Course" (Kamboja), dan "Balut Country" (Filipina).

Film "Aruna dan Lidahnya" meraih sembilan nominasi FFI 2018 dan dua piala FFI. Film ini dibintangi Dian Sastro dan Nicholas Saputra bercerita tentang Aruna (Dian Sastro) yang menyelidiki wabah flu burung sambil menikmati hidangan lokal di tiap daerah yang disinggahinya.

Ada 20-an kuliner lokal yang ditampilkan di
Ada 20-an kuliner lokal yang ditampilkan di "Aruna dan Lidahnya" (sumber gambar: Palari Films dalam IDN Times)

Film yang dibesut oleh Edwin ini banyak menampilkan hidangan yang menggugah selera. Ada mie kepiting Singkawang, campor lorjuk, pengkang, kacang kuah, rujak soto, dan masih banyak lagi.

Sedangkan "Wanton Mee" yang dibesut Eric Khoo berkisah tentang kritikus makanan yang penasaran dengan perkembangan jajanan lokal. Dari Kamboja diwakili film dokumenter " A River Changes Course" tentang pola makan dan pola hidup tiga individu yang mencoba bertahan hidup karena ketamakan manusia, seperti menangkap ikan berlebihan dan membabati hutan.  

Film "Namets!" menampilkan perjuangan anak muda membangkitkan restoran dengan menyajikan bahan-bahan lokal dan resep warisan neneknya. Masih dari Filipina ada "Balut Country" yang menampilkan masakan unik dari telur bebek yang embrionya sudah berkembang.,

Sementara itu "My Love is Soup" menampilkan masakan halal di Thailand di lingkungan restoran masakan Melayu dengan tokoh utama gadis muslim. Ia berupaya untuk belajar memasak dan mengenalkan masakan lezat dari resep keluarganya.

Ada cerita tentang masakan Melayu di Thailand (sumber gambar: khaosodenglish.com)
Ada cerita tentang masakan Melayu di Thailand (sumber gambar: khaosodenglish.com)

Lalu dari Jepang ada "Kampai! Three Sisters" yang menceritakan perjuangan tiga perempuan berbisnis di industri pembuatan sake yang dulu dianggap tabu bagi perempuan.

Selain film bertemakan kuliner, juga ada enam film yang masuk kategori Encore Asia. Film-film tersebut adalah "Trap", "Tang Wong", "Three Sassy Sisters" (Tiga Dara), "Pete Teo Special", "Invisible", dan "Don't Think I've Forgotten: Cambodia's Lost Rock n Roll".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun