Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Katla dan Proyeksi Astral

23 November 2021   23:54 Diperbarui: 24 November 2021   00:00 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada orang tertentu yang bisa melakukan proyeksi astral (sumber gambar: pixabay/KLAU2018)

Sudah ada enam kucing kampung tinggal bersamanya. Kucing-kucing itu tinggal di rumah-rumahan halaman belakang rumahnya.

Ia juga bercerita tentang kebiasaannya tidur. Ia bisa tidur di mana saja jika kelelahan. Ia pernah tidur di kelas waktu SMP dan tak ada yang membangunkannya hingga ruangan kelas sudah gelap.

20 November 2020

Sejak ada pemuda itu, aku tak lagi uring-uringan. Ia memang tak setiap hari muncul. Setiap kali ia hadir, aku merasa senang.

Karena ia hanya ruh, aku tak takut dudul berdekatan dengannya. Kami bercerita apa saja. Kadang-kadang nonton film di platform streaming bareng. Sayangnya tak semua percakapan dan aktivitas kami kuingat.

Yang kuingat wajahnya yang seperti muka bantal. Juga piyamanya yang itu-itu saja. Hanya luarannya yang kadang-kadang ganti.

23 November 2020

Aku barusan tes swab dan negatif. Bersamaan dengan kesembuhanku, ruh pemuda itu tak pernah muncul lagi.

Apakah ia manifestasi penyakitku? Karena aku kesepian ada makhluk yang bermanifestasi? Entahlah.

Anna tak percaya dengan ceritaku. Katanya karena aku demam, maka aku berhalusinasi. Ia juga menggodaku untuk segera punya pacar. Ahhh ia sendiri juga masih jomblo.

Seandainya saja pemuda itu nyata, apakah kami bakal kembali berjumpa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun