Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Filmpedia, Belajar Menulis tentang Film di Wikipedia

22 November 2021   23:45 Diperbarui: 23 November 2021   00:08 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis di platform berbeda memberikan pengalaman tersendiri. Menulis di Kompasiana dan di blog pribadi, nuansanya terasa berbeda. Demikian pula ketika mencoba membuat artikel di Wikipedia. Ada aturan dan cara menulis yang perlu dipahami dan dikuasai ketika mencoba menulis di Wikipedia. 

Pagi tadi Noval memberitahukan ke kami bertiga. Rupanya proyek menulis tentang film Indonesia alias Filmpedia pernah dimuat dan dipromosikan di laman Wikimedia Indonesia di Facebook. Hal ini membuat kami senang dan teringat masa-masa kami berjibaku menyusun Filmpedia, semua tentang film Indonesia pada beberapa bulan silam. Memang baru sedikit yang kami buat di antara begitu banyak artikel di Wikipedia Indonesia.

Aku mulai belajar menulis di Wikipedia awal tahun 2020.Awalnya ikut proyek-proyek yang temanya ditentukan. Menulis di Wikipedia ada tingkatannya, dari tingkat yang paling dasar dengan batasan kata dan referensi, hingga yang memenuhi tingkatan tertentu. Rupanya aku baru bisa di tingkat tertentu. Masalah utamanya biasanya soal referensi, apalagi jika menyangkut hal-hal yang bersifat kedaerahan. Di Wikipedia biasanya tidak diperbolehkan menggunakan referensi berbasiskan blog. 

Ya, rupanya menulis di Wikipedia itu tidak mudah. Oleh karenanya aku begitu salut dengan mereka yang aktif di Wikipedia dan mulai menginisiasi pembuatan konten berbasiskan bahasa daerah, bahasa Jawa, bahasa Minang, dan lainnya. 

Suatu ketika, Noval, mengajak kami bertiga membuat proposal untuk sebuah proyek yang didanai di Wikipedia. Kami mengusulkan membuat 110 konten tentang segala hal film Indonesia yang kami kerjakan selama dua bulan. Seratus sepuluh artikel tersebut terdiri dari 80 artikel wikipedia  dan 30 wikiquote. 

Mulailah setiap akhir pekan dari bulan April hingga Mei 2021 kami berjibaku mencicil konten, sekitar 22 artikel dan 8  artikel quote. Setiap minggu jadinya kami membuat sekitar empat artikel. Temanya semua adalah film Indonesia, bisa tentang film pendek, film panjang, nama sutradara, aktor dan aktris, bioskop alternatif, dan sebagainya. Untuk wikiquote-nya bisa berupa quote dan/atau dialog yang ada dalam film-film Indonesia. 

Dua minggu pertama rasanya baik-baik saja. Minggu-minggu berikutnya terasa berat. Film-film terkenal biasanya sudah ada wikipedianya, jadi kami mengecek satu-persatu film yang belum dibuat wikipedianya. Aku banyak memasukkan film pendek karena masih jarang dibuatkan artikelnya di wikipedia. Selain itu juga kumasukkan bioskop alternatif dan program acara seperti Bioskop Bisik, yaitu program menonton dengan mereka yang tunanetra. 

Ini kira-kira dialognya apa ya? (sumber gambar: liputan6.com)
Ini kira-kira dialognya apa ya? (sumber gambar: liputan6.com)
Nah, untuk wikiquote sendiri jadinya aku sering mencatat adegan di tiap film. Biasanya ketika menonton di film streaming seperti Netflix, Disney Plus, dll, maka ku-pause dulu jika ada dialog dan quote yang menarik. Alhasil menonton jadi lebih lama karena sedikit-sedikit ku-pause jika menemukan dialog yang menarik. 

Membuat Filmpedia ini sama halnya dengan membuat majalah atau buku tentang perfilman. Suatu ketika pasti bermanfaat, ibarat arsip atau dokumentasi tentang kondisi perfilman di Indonesia dan manca.

Dari proyek menulis di Wikipedia, ada beberapa pelajaran yang kupetik. Yang pertama, jangan berpuas diri, terus belajar dan mengasah diri. Di Wikipedia, aku belajar mencari referensi, membuat parafrase, dan melakukan sitasi. Yang kedua, setiap tempat punya aturan dan ketentuan masing-masing, sehingga gaya menulisku di Kompasiana tidak bisa serta-merta kuaplikasikan di platform baru, perlu penyesuaian. Dan yang ketiga, pentingnya cek dan ricek referensi. Kadang-kadang ada referensi yang salah mencantumkan nama, ini perlu cek diulang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun