Usai pesta, keesokan harinya ia dikejutkan dengan banyak hal. Beasiswanya dibatalkan karena ia mengunggah foto selfie yang tak pantas. Ia terkejut sementara ia tak ingat apapun dengan kejadian saat pesta. Ia pun lalu meminta sobatnya yang bekerja di usaha fotokopian membantunya memecahkan kasus yang menimpanya.
Kedua film ini baik "Yuni" maupun "Penyalin Cahaya" sama-sama memiliki karakter utama gadis remaja yang cerdas dan aktif. Keduanya juga sama-sama memiliki mimpi. Namun entah bagaimana mimpi mereka terhalang kondisi.
"Yuni" sendiri lebih ke drama tentang penggalian karakter Yuni dan bagaimana ia menyikapi masalahnya. Sedangkan "Penyalin Cahaya" Â lebih bernuansa ke misteri kriminal.
Kedua film ini sama-sama telah melalang buana ke festival mancanegara. "Yuni" meraih Platform Prize di TIFF 2021. Sedangkan "Penyalin Cahaya" tampil di Busan International Film Festival 2021.
"Penyalin Cahaya" sendiri merupakan debut Wregas Bhanuteja di film panjang. Sebelumnya Wregas mengantongi banyak penghargaan baik dalam negeri maupun mancanegara lewat film pendeknya seperti "Lemantun", "Tak Ada yang Gila di Kota Ini", "Lembusura", dan "Prenjak".
Film-film Berikut Bisa Jadi Kuda Hitam
Dua film di atas memang banyak dijagokan. Bahkan "Yuni" telah terpilih untuk mewakili Indonesia di ajang Academy Awards 2022. Namun ada beberapa film yang juga bisa menjadi kuda hitam.
Film-film ini juga banyak dijagokan dan mendapatkan beberapa nominasi. Film-film tersebut adalah "Ali & Ratu-ratu Queens", "Layla Majnun", "Preman", "Cinta Bete", "Paranoia", dan "Jakarta vs Everybody".
Bisa jadi ada kejutan di ajang FFI 2021 sehingga kedua film di atas tak mendominasi. Andaikata film Edwin yang berjudul "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" juga masuk dalam penjurian FFI tahun ini, maka persaingan tentunya bakal makin sengit.
FFI 2021 direncanakan dihelat pada 10 November mendatang. Yuk kita tunggu saja siapa saja yang nantinya akan berhasil mendapatkan piala Citra tahun ini.