Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepuluh Menit

8 Oktober 2021   23:52 Diperbarui: 8 Oktober 2021   23:55 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah waktu itu? (Sumber gambar: Pixabay/JohnsonMartin)

Sepuluh menit menuju tenggat waktu
Keringatku deras mengucur
Padahal saat itu kipas angin menderu
Dan hawa pun sebenarnya sejuk

Sebentar lagi menuju tenggat waktu
Jika lewat dari waktu itu maka akan ada sesuatu
Aku yakin itu dan aku mulai makin gugup
Aku sampai bingung dan ingin kabur

Apa yang bisa kulakukan dalam sepuluh menit
Sementara yang belum dikerjakan tak sedikit
Apa yang bisa kulakukan dalam waktu sedikit
Melihat bunyi berdetik, aku makin sulit berpikir jernih

Seandainya saat ini ada mesin waktu
Aku ingin mengulang waktu ke minggu lalu
Tolonglah Tuhan sediakan pintu itu
Aku memejamkan mata dan berharap itu

Kubuka mata dan duniaku tetap sama
Aku masih duduk di tempat sama
Sementara waktu kini hanya tersisa lima menit
Keringatku makin deras dan bibirku kering

Ah sudahlah kenapa aku yang bertanggung jawab
Bukannya ini kerja bersama
Aku ingin mencari kambing hitam
Tapi aku tak bisa

Semalaman aku begadang
Aku menyelesaikan apa yang masih kurang
Pukul delapan semua telah tuntas
Rupanya semua bisa terselesaikan

Aku siap menerima marah
Pastinya kami kena denda
Bisa jadi nama perusahaan kami tercemar
Tapi aku sudah siap

Aku menerima pesan
Dokumen kami telah diterima
Mereka senang dengan pekerjaan
dan siap untuk serah terima

Aku tercengang kenapa bisa
Atasan dan kawan-kawan juga nampak gembira
Proyek kami telah tuntas
Lalu aku tahu jawabannya

Mesin waktu itu nyata
Karena tanggal di jam ponsel dan lainnya menunjukkan tanggal yang sama
Tanggal yang sama seperti hari sebelumnya
Tuhan mengabulkan permintaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun