Tsuneo Suzukawa seorang mahasiswa tingkat akhir yang gemar menyelam. Ketika sedang berjalan menuju apartemennya, tiba-tiba ada seorang gadis melompat ke arahnya.Â
Rupanya kursi roda gadis tersebut meluncur kencang di jalanan yang menurun, karena didorong seseorang yang iseng. Bukannya berterima kasih, gadis itu malah marah kepadanya. Gadis itu menyebut dirinya Josee. Itulah pertemuan pertama Josee dan Tsuneo dalam film anime "Josee, The Tiger, and The Fish" yang tayang mulai hari ini di bioskop (19/5).
Josee hanya tinggal bersama neneknya yang sudah tua. Kedua orang tuanya telah meninggal. Nama aslinya adalah Kumiko Yamamura. Ia memilih menggunakan nama Josee karena terinspirasi karakter Josee dalam buku Francoise Sagan, pengarang asal Prancis favoritnya.
Sehari-hari ia menghabiskan waktu di rumah, membaca dan menggambar. Ia sebenaenua sangat bosan di rumah namun neneknya was-was mengajaknya jalan-jalan karena beberapa kali orang-orang menjahili Josee.
Si nenek menawari Tsuneo bekerja di rumahnya, merawat Josee dengan upah yang tinggi. Tsuneo yang perlu uang banyak agar dapat melanjutkan pendidikan ke luar negeri pun menerimanya. Akan tetapi Josee gadis yang sangat sulit. Ia meminta Tsuneo menuruti permintaannya yang aneh-aneh. Hingga suatu ketika ia meminta Tsuneo mengantarnya ke laut.
Analogi Puteri Duyung dan Cerita yang Dinamis
Anime bergenre komedi romantis ini manis dan hangat. Hubungan Josee dan Tsuneo di awal-awal seperti kucing dan tikus, di mana Tsuneo terus mengalah dan mau menuruti permintaan Josee apapun karena perlu uang. Ia mahasiswa yang rajin dan giat bekerja. Selain bekerja di tempat Josee, ia juga bekerja sambilan di tempat yang berhubungan dengan penyelaman.
Josee memerlakukan Tsuneo dengan seenaknya. Ia menyebutnya pelayan. Namun lambat laun hubungan keduanya mulai berubah. Josee mulai membuka diri.
Ceritanya dinamis. Karakter-karakternya juga berkembang secara alami. Ada beberapa konflik menerpa hubungan keduanya, memberikan ujian kepada keduanya. Karakter-karakter lainnya seperti kawan-kawan Tsuneo, Mai Ninomiya dan Hayato Matsura, serta pegawai perpustakaan, Kana Kishimoto, menyemarakkan cerita.
Dalam anime ini Josee menganalogikan hidupnya seperti seorang puteri duyung. Ia tak bisa berjalan sejak lahir, seperti puteri duyung dengan siripnya. Lalu suatu ketika bertemu dengan pria seperti pangeran. Tapi ia was-was apakah ceritanya akan berakhir sedih, ia bakal menjadi gelembung dan menghilang seperti dalam kisah H.C. Andersen tersebut?Â
Josee dan Tsuneo memiliki ikatan sama-sama menyukai laut dan ikan. Tentang siapakah harimau, kalian akan menemukan jawabannya di film ini.
Coretan gambarnya indah dan detail. Warna-warnanya cerah tapi tetap lembut dan nyaman di mata. Desain karakternya juga menarik. Tiap tokoh punya karakteristik sendiri dan simpatik, seperti Tsuneo yang digambarkan pintar dan giat bekerja.
"Josee, The Tiger, and The Fish" (Joze to Tora to Sakana-tachi) ini sebenarnya akan ditayangkan pada tahun 2020. Tapi karena masih masa puncak pandemi, maka kemudian tanggal rilisnya digeser.
Anime ini diangkat dari novel karya Seiko Tanabe yang dirilis tahun 1984. Versi live action-nya sudah hadir terlebih dahulu pada tahun 2003. Bahkan kemudian juga ada versi drama Koreanya dengan judul "Josee", yang sudah tayang beberapa bulan lalu di bioskop.
Pada versi animenya ini naskah film ditulis Sayaka Kuwamura dan disutradarai oleh Kotaro Tamura. Pengisi suaranya di antaranya Taishi Nakagawa, Kaya Kiyohara, Yume Miyamoto, Kazuyuki Okitsu, Lynn, dan Chiemi Matsutera. Ceritanya memiliki perbedaan dengan versi live action-nya.
Film yang diproduksi studio Bones Inc. ("My Hero Academia", "Fullmetal Alchemist") ini mendapat nominasi Best Animation Film pada ajang Japanese Academy 2021 dan  Mainichi Film Concours 2021. Film ini memiliki rating 13 tahun ke atas.
Sebuah film animasi komedi romantis yang bakal membuatmu tersenyum dan terharu. Skor: 8/10.
