Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cek Dulu Sebelum Memutuskan Berdonasi dan Berzakat Online

6 Mei 2021   23:53 Diperbarui: 7 Mei 2021   00:40 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kini ada banyak pilihan untuk berdonasi dan berzakat secara online (sumber gambar: Pixabay/WagnerCvilela)


Bukan hanya berbelanja saja yang dimudahkan pada era digital ini. Urusan donasi dan zakat juga makin praktis dengan banyaknya pilihan platform daring. Tinggal pilih platform dan lembaga yang akan menerima dana kita, maka kita bisa langsung menyalurkan sedekah dan zakat tersebut.

Pada bulan Ramadan yang penuh berkah ini, kaum muslim diwajibkan untuk berzakat dan diajak untuk sering beramal. Zakat yang sifatnya wajib adalah zakat fitrah, sedangkan zakat mal atau zakat harta diwajibkan apabila telah mencapai batasan tertentu atau nishab.

Saat ini ada banyak pilihan lembaga amil zakat dan institusi yang mengelola donasi, demikian juga dengan pilihan platform-nya. Sudah ada beberapa platform yang khusus mempertemukan antara lembaga donasi-amal zakat dan individu-individu yang akan beramal. Sejumlah dompet digital juga tak kalah, mereka rata-rata juga memiliki fitur untuk berdonasi.

Platform donasi dan amal tersebut terus berinovasi. Ada yang memungkinkan penggunanya untuk bersedekah dengan nominal rendah, mulai dari seribu rupiah. Ada juga yang menghubungkan platform-nya dengan iklan-iklan di media sosial.

Ketika kita sedang asyik menggeser-geser linimasa media sosial, baik Facebook, Twitter, maupun Instagram, muncul iklan-iklan yang mengajak untuk berdonasi. Ketika tautannya diklik, langsung mengarah ke formulir pengisian nama, jumlah besaran donasi, dan alat pembayaran. Bila kita memilih dompet digital juga akan langsung diarahkan untuk membayar menggunakan QRIS. Dana pun terpotong dan kita berhasil melakukan pembayaran donasi.

Awalnya platform digital lebih banyak mengajak untuk berdonasi. Siapapun juga bisa melakukan penggalangan amal. Aku dan kamu juga bisa melakukan pengumpulan dana untuk tetangga yang sakit, penanganan untuk kucing yang lumpuh, atau jembatan di kampungku yang ambruk. Tentunya penggalangan dana yang sifatnya individu tersebut dilakukan verifikasi data terlebih dahulu agar dana tersebut tidak disalahgunakan untuk kepentingan oknum tertentu.

Sudah pernah dengar kan kasus-kasus penipuan berkaitan dengan dana donasi? Kasus ini dulu banyak merebak, umumnya penggalangan dana yang dilakukan oleh individu dan disebar di media sosial, di mana tidak ada verifikasi data, hanya bermodal kepercayaan.

Eh ketika banyak yang simpati dan memberi donasi, ternyata dananya digunakan untuk memperkaya diri dan tidak disalurkan seperti janji. Karena itulah sangat penting bagi mereka yang beramal untuk melakukan cek terlebih dahulu, siapakah orang atau lembaga yang mengumpulkan dana donasi, ditujukan untuk apakah dana tersebut, bagaimana proses pencairan dan pengawasannya?

Nah, poin ketiga sering kali kita luput. Kita sudah telanjur bersimpati dan berdonasi dengan modal percaya dan ingin segera membantu pihak yang sedang berduka atau perlu bantuan. Eh tapi kemudian proses pencairannya sangat lama. Sudah sekian bulan tak kunjung dicairkan padahal jika dicek dananya sudah mencapai ratusan juta.

Ada juga yang cara pencairan dan pengawasannya terkesan naif. Dana sekian juta langsung diserahkan ke pihak yang dibantu, padahal pihak tersebut selama ini kurang tahu cara mengelola uang. Alhasil ia seperti menerima uang tak disangka-sangka dan menggunakannya secara kurang bijak. Akhirnya kondisinya juga tetap sana saja seperti sediakala. Ada juga yang pengawasan penyaluran dananya kurang ketat dan transparan. Donatur tidak tahu dana puluhan juta tersebut digunakan untuk apa saja dan siapa saja penerimanya.

Untuk itulah penting sekali untuk melakukan investigasi kecil-kecilan sebelum berdonasi agar tepat sasaran. Kita pasti ikut senang melihat pihak yang kita bantu tersebut bisa memperbaiki kondisi dirinya, kucing yang luka teraniaya bisa sembuh, dan jembatan atau sekolah yang ambruk bisa segera diperbaiki.

Sementara untuk zakat fitrah dan mal, aku baru memperhatikan keberadaannya belakangan ini. Biasanya kami melakukan zakat secara konvensional. Kami menyerahkan beras atau sejumlah uang ke Badan Amil Zakat di masjid dekat rumah kami atau di kampung halaman kami. Biasanya dana diterima oleh pengurus BAZ dan kami kemudian membaca doa. Demikian pula dengan zakat mal. Selama ini kami masih menggunakan cara konvensional, datang langsung ke pengurus zakat di masjid.

Namun ketika melihat nama-nama lembaga amal zakat besar yang terpercaya di platform online, maka sepertinya zakat secara daring juga mulai lazim. Caranya juga sama seperti ketika melakukan donasi. Tinggal memilih jenis zakat, memasukkan data pribadi dan melakukan pembayaran, baik dengan transfer maupun dengan dompet digital.

Besaran zakat fitrah sebagai zakat yang wajib itu tidaklah besar. Nilainya 2.5 kilogram atau sekitar Rp 40 ribu per orang. Zakat ini wajib dikeluarkan pada bulan Ramadan untuk menyucikan diri. Sedangkan untuk zakat maal digunakan untuk membersihkan harta kita yang sudah tersimpan selama satu tahun. Biasanya di platform zakat sudah ada kalkulator zakatnya, apakah kekayaan sudah memenuhi nishab dan apabila sudah, berapakah nominal yang dikeluarkan.

Aku pada awal bulan Ramadan telah mencoba platform zakat tersebut, juga mencoba menghitung besaran zakat mal. Namun aku masih lebih memilih berzakat secara konvensional. Tapi mungkin tahun depan atau tahun-tahun selanjutnya aku menggunakan platform digital untuk berzakat.

Beramal dan berzakat menunjukkan rasa syukur dan kepedulian kita kepada sesama dan lingkungan. Tinggal pilih, cara konvensional ataupun dengan platform digital. Tapi jangan lupa cek dulu sebelum berdonasi atau berzakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun