Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ketika Anak Bertanya tentang Ibadah Ramadan

2 Mei 2021   20:26 Diperbarui: 2 Mei 2021   20:31 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak perlu dilatih berpuasa sejak kecil (sumber gambar- Surya - Tribunnews.com)

Memberikan Teladan Ke Anak
Anak-anak memiliki sifat mudah meniru. Oleh karenanya salah satu cara yang efektif memberikan pembelajaran tentang beribadah selama Ramadan adalah dengan memberikan  teladan.

Orang tua memberikan contoh doa niat berpuasa dan berbuka puasa dengan membacakannya di depan anak-anak, lalu meminta mereka untuk menirukan bacaannya.

Orang tua juga sebaiknya rutin bertarawih dan rajin membaca Al-Quran, sehingga anak-anak juga punya panutan seperti apakah cara melakukan ibadah selama Ramadan. Dulu ibu suka membacakan doa niat berpuasa dan berbuka puasa dengan suara agak keras dengan tujuan kami bisa mengikutinya. Ia juga suka mencontohkan kepada kami untuk rutin bertarawih dan tadarusan. Kami yang masih anak-anak pun menirunya.

Latihan dan Membentuk Kebiasaan
Tidak ada standar usia yang ketat kapan anak mulai berpuasa penuh. Ada yang memulai berpuasa penuh sejak kelas tiga SD, ada juga yang mulai kelas satu SD.

Kalau aku baca di beberapa artikel, sebaiknya anak-anak dilatih dan dibiasakan berpuasa sejak kecil. Namun, fisik mereka juga perlu diperhatikan. Sebaiknya dimulai dari latihan berpuasa dulu. Misalnya selama tiga kali dalam seminggu, mereka latihan berpuasa dengan tidak sarapan pagi melainkan diganti dengan makan siang. Setelah tidak ada camilan dan minuman hingga adzan Maghrib tiba.

Aku ingat namanya puasa Bedug untuk latihan puasa selama setengah hari. Aku pernah menjalaninya dulu sebelum kemudian beranjak ke puasa penuh. Hanya waktu itu aku ikut sahur, sehingga durasi berpuasanya sekitar delapan jam. Seusai makan minum maksimal 30 menit, maka aku kemudian kembali berpuasa hingga waktu berbuka tiba.

Nah anak-anak bisa ditanyai, mereka kuat berpuasa hingga jam berapa dan berapa kalinya. Andaikata baru kuat puasa Bedug sebanyak dua kali seminggu juga perlu diapresiasi dan diberikan semangat, agar pencapaian mereka terus meningkat.

Perulangan juga disebut-sebut sebagai  langkah yang mujarab. Ketika sesuatu diulang-ulang maka akan membuat anak terbiasa.

Anak-anak perlu diajak untuk sahur dan latihan puasa secara berulang semampunya. Lalu mereka juga diajak untuk mengulang niat berpuasa dan doa berbuka puasa. Mereka juga bisa diajak mengikuti sholat tarawih semampunya dan mendengarkan tadarusan.

Mendidik anak melakukan ibadah selama Ramadan memang perlu kesabaran orang tua. Juga dukungan dari guru dan lingkungan sekitar, misalnya masjid di dekat rumah. Namun, ketika didikan positif tersebut berhasil maka ia juga akan menularkan hal yang sama nantinya ke generasi berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun