Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Dialog tentang Semesta yang Membuat Termenung dalam "The Egg"

19 April 2020   16:04 Diperbarui: 19 April 2020   16:08 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Suatu malam menjelang tidur aku membaca sebuah jawaban di Quora tentang bacaan yang membuat seseorang berpikir dalam tentang kehidupan. Ia menyebutkan karya Andrew Taylor Weier atau Andy Weir, yang berjudul "The Egg". Aku kemudian menemukan versi lengkapnya dan membacanya dengan perlahan-lahan. Dialog antara kedua tokohnya membuatku merenung, sehingga lupa tidur.

Karya Andy Weir yang beken lewat "The Martian" ini hanya berupa cerita pendek. Ceritanya hanya sekitar dua halaman. Meski demikian pesan dalam cerita ini begitu dalam. Bahkan mungkin akan membuat orang kebingungan jika pemikirannya tidak terbuka.

Cerita pendek yang dirilis 15 Agustus 2009 ini bisa dibaca secara cuma-cuma di website Galactanet. Cerita ini hingga kini sudah diterjemahkan ke dalam 31 bahasa dan telah diadaptasi ke sebuah film animasi pendek. Sayangnya belum ada terjemahannya dalam bahasa Indonesia untuk cerita pendeknya.

Kisah "The Egg" berfokus pada seorang pria yang tak disebut namanya. Ia baru saja meninggal karena kecelakaan. Ia meninggalkan istri dan kedua anaknya.

Ketika bertemu Sang Pencipta, si pria menanyakan nasib keluarga. Dalam cerita ini si pria kemudian dinarasikan menjadi orang kedua dan Sang Pencipta (God) menjadi orang pertama. Pendapatku sebagai pembaca akan kuberi tanda '***'.

Sang Pencipta menentramkan si pria tersebut. Keluarganya akan baik-baik saja sepeninggal dirinya. Si pria kembali bertanya apakah dirinya akan menuju surga, neraka atau tempat lain.

"Tidak juga," kataku. "Kamu akan bereinkarnasi."

"Ah," katamu. "Jadi orang-orang Hindu itu benar,"

"Semua agama benar dengan caranya sendiri," kataku.

***Sampai di sini saya sebagai pembaca mulai waspada. Sepertinya bagian berikutnya akan lebih mendalam.

Si pria dan Sang Pencipta kemudian berjalan-jalan sambil bercakap-cakap. Si pria memastikan apakah ketika ia lahir kembali maka semua hal yang pernah dilakukannya pada kehidupan sebelumnya tak berarti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun