Kehadiran perangkat lunak auto-tune ini disebut salah satu penemuan yang buruk. Auto-tune atau yang disebut musik robot ini dianggap pembawa pengaruh buruk di dunia musik. Banyak penyanyi yang melakukan protes terhadap penggunaan auto-tune yang mulai berlebihan.
Mereka di antaranya Jay Z dengan lagunya yang berjudul "Death of Auto-tune (DoA)". Corey Taylor, vokalis Slipknot kesal terhadap festival terkenal yang diisi musisi yang menggunakan auto-tune. Band indie Amerika, Death Cab for Cutie merasa penggunaan auto-tune saat ini sudah berlebihan. Sudah cukup.
Protes mereka di Pekan Grammy tentu menarik dan menjadi bahan perhatian. Apalagi ada nama-nama penyanyi yang tampil atau menjadi nominasi di ajang tersebut yang diduga bernyanyi menggunakan bantuan perangkat lunak tersebut.
Menurutku penyanyi sebaiknya percaya diri dengan kemampuan bernyanyinya, ketika ada kesalahan, ada nada sedikit sumbang, maka itu wajar.
Auto-tune bolehlah digunakan sedikit untuk memperbaiki kualitas rekaman. Tapi jika suara asli diubah seluruhnya dengan mesin dan ketika manggung masih menggunakan komputer, maka masih layakkah disebut penyanyi?
Bagaimana menurut Kompasianer? Apakah kehadiran auto-tune membantu atau malah merusak sejarah musik dunia?