Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Perempuan Tanah Jahanam", Horor yang Bikin Rasa Tidak Nyaman

18 Oktober 2019   09:19 Diperbarui: 18 Oktober 2019   09:26 2891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada apa dengan keluarga dan masa lalu Maya? (Sumber: Rapi Films)

Sumber: Rapi Films
Sumber: Rapi Films


Mungkin keterkaitan itu juga dikarenakan para pemeran film-film Joko Anwar rata-rata sama. Tara telah membintangi empat film Joko Anwar, dengan tiga di antaranya pemeran utama. Ario Bayu malah lebih banyak. Juga ada seperti benang merah di antara film-film horor tersebut, tentang bayi dan misteri keluarga.

Skoring dan Pewarnaan yang Apik
Suasana yang mencekam terbantu oleh skoring dan tone (pewarnaan) film yang apik. Warna-warni ini memberikan kontribusi nuansa yang misterius dan syahdu. 

Sedangkan untuk skoring ini sungguh patut diberikan pujian. Suasana menjadi makin tidak nyaman ketika musik-musik tertentu mulai mengalun dan makin menyayat. Untuk tim skoring, Joko Anwar masih mempercayakan ke Aghi Narottama, Bemby Gusti dan Tony Merle.

Sumber: Rapi Films
Sumber: Rapi Films
Dari segi akting performa aktingnya sudah tak diragukan. Meskipun baru pertama berkecimpung di film horor, Christine Hakim memberikan penampilan yang berkesan. Ario Bayu sebagai dalang dan kepala desa tampil gagah. 

Marissa nampak natural menjadi sahabat yang peduli. Hanya, ekspresi dan gestur Tara Basro di awal tidak jauh beda dengan peran dia di film-film sebelumnya, baru ketika ia mengalami peristiwa yang menakutkan ia mulai nampak lepas.

Yang kusuka adalah dialog antara Maya dan Dini. Dialognya keseharian dan mereka sudah seperti benar-benar sahabat lama.

Minusnya
Ada beberapa plot hole yang membuat film jadi agak janggal. Dialog antara Ratih dan Maya bahasanya terasa kaku. Juga cara pengungkapan misteri yang terkesan terburu-buru dan menggunakan cara mudah. Paruh awal di film luar biasa. Namun, paruh keduanya terkesan kedodoran. Juga ada kesan twist sengaja dimunculkan tapi malah mengurangi nilai cerita.

Oh iya filmnya bersimbah darah dan menurutku lumayan sadis. Rupanya memang pas jika film ini memiliki judul lawas "Impetigore". Rating 17 tahun ke atas sebaiknya dipatuhi oleh penonton karena tadi malam masih saja ada yang membawa anak kecil untuk menonton. Si anak kecil nampak ketakutan dan kemudian meminta pulang.

Filmnya bersimbah darah, unsur gore-nya kental/Sumber: Rapi Films
Filmnya bersimbah darah, unsur gore-nya kental/Sumber: Rapi Films

"Horor yang tidak mengandalkan jumpscare. Nuansa mencekam dibangun dengan baik di paruh awal. Sayang ada kesan terburu-buru di paruh kedua. Skor: 7/10". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun