Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Belajar dari Kota Malang dan Batu dalam Mengemas Museum sehingga Berdaya Tarik

12 Oktober 2019   23:28 Diperbarui: 13 Oktober 2019   09:53 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dikemas menarik pengunjung seperti tak sadar jika sebenarnya mereka sedang berwisata di museum, yakni Museum Angkut| Dokumentasi pribadi

Bedanya, teknologi AR umumnya cukup dengan memindai QR code dengan aplikasi yang bisa diunduh via smartphone. Sedangkan teknologi VR memerlukan tambahan piranti khusus.

Saat ini teknologi AR telah diterapkan di beberapa museum di Indonesia seperti di Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jakarta dan Museum Heritage di kota Batu.

Museum Perumusan Naskah Proklamasi mulai menggunakan AR di beberapa koleksinya| Dokumentasi pribadi
Museum Perumusan Naskah Proklamasi mulai menggunakan AR di beberapa koleksinya| Dokumentasi pribadi
Museum-museum di kota Malang dan Batu juga mulai dijadikan salah satu andalan wisata. Ke kota Batu saat ini bakal kurang jika tak berkunjung ke Jatim Park 1,2, dan 3, yang sebenarnya sebagian wahananya adalah museum. Museum-museum ini dikemas sedemikian rupa hingga menarik.

Museum Satwa ditata seperti satwa hidup lengkap dengan habitat mereka sehingga pengunjung seolah-olah sedang berada di daerah tersebut dan bertemu dengan satwa-satwa khas. 

Kemudian di Museum Angkut, alat transportasi juga ditata per negara. Ada skuter di Italia, yang ditata kekinian, sehingga pengunjung milenial pasti menyukainya. 

Juga ada museum tentang dinosaurus yang disajikan komplit dengan hiburan permainan dengan nama Dinopark, sehingga pengunjung tak sadar jika sebenarnya mereka sebenarnya belajar tentang dinosaurus dan geologi.

Batcar atau batmobile ini juga bagian dari koleksi Museum Angkut| Dokumentasi pribadi
Batcar atau batmobile ini juga bagian dari koleksi Museum Angkut| Dokumentasi pribadi
Banyak yang Awalnya Koleksi Pribadi
Sebagian museum di Malang dan di Kota Batu awalnya adalah museum rintisan yang koleksinya dimiliki oleh perorangan. Museum Film Lawas alias Indonesian Old Cinema Museum misalnya. Koleksinya merupakan milik pengusaha layar tancap yang juga pemilik restoran Ringin Asri.

Museum Musik Indonesia di Malang juga koleksinya sumbangan dari beberapa orang pecinta musik di Malang. Awalnya merupakan museum kecil di perumahan Griya Santa dengan nama Galeri Malang Bernyanyi.

Museum Heritage yang dulunya bernama Museum d'Topeng juga berawal dari kecintaan pemiliknya yang gemar mengumpulkan topeng-topeng dari berbagai daerah. Apalagi Tari Topeng juga merupakan tari tradisional Malang. 

Museum Heritage awalnya juga koleksi pribadi| Dokumentasi pribadi
Museum Heritage awalnya juga koleksi pribadi| Dokumentasi pribadi
Kini dari koleksi pribadi bisa menjadi rintisan museum dengan tema yang unik. Berkunjung ke museum itu tak kalah menyenangkan. Selamat hari museum nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun