Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Perlukah Mengumandangkan "Indonesia Raya" Sebelum Film Tayang?

19 Agustus 2019   21:50 Diperbarui: 20 Agustus 2019   00:30 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aturan ini di India kemudian dicabut pada tahun 2018 (gambar: Indianexpress.com)

Pengalaman berbeda kurasakan ketika menyaksikan film dengan balutan sejarah kemarin (18/8) di TIM XXI bersama KOMiK. Sesaat sebelum film "Perburuan" dan "Bumi Manusia" ditayangkan, terdapat pengumuman di layar, lagu "Indonesia Raya" akan dikumandangkan dan penonton diharap berdiri. Lagu "Indonesia Raya" pun kemudian bergema dan sebagian besar penonton ikut menyanyi. Suasana berkesan yang menggugah rasa cinta tanah air.

Aku tak ingat kapan pernah berdiri dan menyanyikan lagu "Indonesia Raya" sesaat sebelum film diputar. Mungkin peristiwa kemarin itu adalah yang pertama kali sepanjang pengalamanku di sinema.

Ada sesuatu yang sulit diungkapkan ketika berdiri dan bernyanyi lagu kebangsaan bersama. Ada rasa terharu dan juga rasa bangga.

Salut buat Falcon Pictures yang memunculkan gagasan ini pada dua film anyarnya, "Perburuan" dan "Bumi Manusia". Aku juga merasa bangga pada para penonton yang spontan berdiri ketika lagu berkumandang dan turut bernyanyi.

Oleh karena penonton pada saat pemutaran "Bumi Manusia" lebih banyak, hampir penuh satu studio, maka suasana seperti upacara bendera lebih terasa. Di beberapa bagian lagu aku seperti tercekat karena merasa bangga dan bahagia karena para penonton dengan tulus menghargai lagu kebangsaan

Apakah Perlu Lagu Kebangsaan Dikumandangkan Sebelum Pemutaran Film
Aku rasa gagasan untuk mengumandangkan lagu Indonesia Raya sebelum film nasional diputar adalah gagasan yang bagus. Hanya kurang dari 5 menit. Memang durasi menonton bakal lebih panjang, akan tetapi sebagai penonton aku tak masalah dan merasa senang. Jauh lebih baik bernyanyi lagu kebangsaan daripada menyaksikan iklan komersial yang memakan waktu 10 menitan, bahkan lebih.

Lagu kebangsaan ini bisa diputar menjelang penayangan film bergenre sejarah dan drama yang mengupas isu keberagaman. Sehingga, pesan dalam film sejarah atau drama dengan isu keberagaman yang kuat bakal lebih tersampaikan.

Namun menurutku hal ini tak bisa dipaksakan. Mengumandangkan lagu "Indonesia Raya" bisa jadi pilihan dan tak harus dipaksakan ke setiap sinema.

Dulu imbauan ini hendak diterapkan oleh Kemenpora mulai 30 Januari 2019. Namun, karena banyak yang tak setuju jika diterapkan di semua film dan bioskop maka imbauan ini kemudian dicabut.

Imbauan Kemenkopora untuk mengumandangkan Indonesia Raya di bioskop menuai kontroversi (gambar: Tribunnews)
Imbauan Kemenkopora untuk mengumandangkan Indonesia Raya di bioskop menuai kontroversi (gambar: Tribunnews)

Mengumandangkan lagu kebangsaan sebelum film tayang rupanya bukan hal yang baru. Pada pemutaran "Soekarno" rupanya pernah dilakukan. Prosesi ini juga telah dilakukan sejak lama di berbagai negara. Tapi kemudian menuai kontroversi.

India pernah mewajibkan menyanyikan lagu kebangsaan sebelum film ditayangkan. Aturan ini hadir pada tahun 1960-an hingga 1970-an tapi kemudian tak lagi wajib dilakukan. Hingga kemudian aturan ini kembali mencuat pada tahun 2016. Selain aturan mengumandangkan lagu kebangsaan, aturan agar penonton harus berdiri saat lagu kebangsaan dikumandangkan pun menyertainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun