Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Lega dan Senangnya Merayakan HUT KOMiK

18 Agustus 2019   22:31 Diperbarui: 21 Agustus 2019   11:33 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jelajah Museum Plus Nobar Maraton (dok. Babeh Helmi)

Sejak semalam aku agak deg-degan dengan even peringatan HUT yang dihelat hari ini sejak pukul 09.30 WIB. Tapi rupanya kekuatiranku tak terbukti. Meski sempat berubah dari rencana semula, acara berjalan lancar. Kami melakukan acara tematik, dari jelajah Museum Perumusan Naskah Proklamasi, berwisata kuliner di Gado-Gado Bonbin hingga ke even utamanya, nobar maraton, dua film sekaligus.

Tahun ini admin KOMiK serius untuk merayakan HUT Kompasianers only Movie Enthusiast Klub alias KOMiK yang jatuh pada 8 Agustus. Usia KOMiK telah memasuki lima tahun, usia yang terbilang lumayan untuk sebuah komunitas. Kami merasa bersyukur dalam usia ini KOMiK tetap eksis.

Sejak akhir bulan Juni kami, aku, Linda, Pak Agung, Noval, dan Yogi mencari-cari ide apa yang bisa kami lakukan untuk peringatan ini. Sambil meramu ide kami pun ingin tahu pendapat dari para KOMiKers, maka kami pun mengadakan jajak pendapat.

Rupanya banyak KOMiKers yang ingin kami mengadakan nobar tematik seperti dulu, nobar tematik "Aruna dan Lidahnya" dan nobar tematik "Dilan". Ada juga yang tertarik dengan konsep nobar maraton. Lainnya memilih sesi workshop dan diskusi yang berkaitan dengan perfilman.

Melihat hasil jajak pendapat maka ada gagasan untuk memadukannya. Mumpung kami punya tenaga dan waktu kenapa tidak menggarap sebagian ide tersebut. Tidak apa-apalah jika konsepnya gila-gilaan, momennya pas, ultah KOMiK.

Maka kami menggabungkan nobar tematik dan nobar maraton, serta konsep lama yang belum terwujud, yaitu bikin buku. Tiga even sekaligus.

Tema even KOMiK kali ini adalah "Mengenal lebih dekat sejarah, untuk masa depan" caranya lewat cagar budaya, makanan legendaris, dan nonton film dengan latar sejarah.

Agar bisa menjadi peserta maka kami meminta Kompasianer untuk memberikan opini tentang perfilman nasional. Seluruh penulis kemudian diajak dan karyanya akan dibukukan. Sebuah buku pertama yang bakal lahir dari KOMiK, khusus membahas perfilman dan industri film nasional.

Sejak hari Senin aku dan kawan-kawan admin KOMiK deg-degan karena tidak ada tiket presale untuk film "Perburuan" dan "Bumi Manusia". Kami kuatir dengan jadwalnya. Baru setelah jadwal film diumumkan hari Kamis maka kami mulai mengerucutkan alternatif. Rencana detail tentang "Jelajah Kramat" pun terpaksa kami coret, padahal rencana itu sudah sangat detail. Hal ini dikarenakan film "Perburuan" yang tak tayang di Bioskop Atrium.

Ketika hari Jumat kamu masih berkutat memilih antara TIM, Kalibata, dan Planet Hollywood. Masing-masing memiliki konsep jelajah tersendiri.

Kami hampir saja memutuskan untuk melakukan jelajah di Museum Satria Mandala lalu menuju Planet Hollywood dengan tema "Indonesia masa lalu dengan mewujudkan kemerdekaan dan masa kini yang bekerja sama dengan banyak negara untuk mewujudkan kesejahteraan". Tapi rencana ini pun pupus karena pada hari Sabtu kami mengetahui film "Perburuan" bakal turun layar pada hari Minggu. Layar "Perburuan" semakin terbatas.

Ya akhirnya kami memutuskan konsep jelajah seperti yang diikuti kawan-kawan tadi. Kami mengenakan dress code baju merah, putih, atau kombinasi keduanya sebagai simbol keberanian dan kesucian seperti yang ada di bendera.

Sudah sejak pukul 09.00 peserta sudah berkumpul dan mengenakan kostum merah atau putih dan kombinasinya (dokpri)
Sudah sejak pukul 09.00 peserta sudah berkumpul dan mengenakan kostum merah atau putih dan kombinasinya (dokpri)
Sebelum nobar maraton film Pramoedya Ananta Toer, "Perburuan" dan "Bumi Manusia", kami melakukan jelajah Museum Perumusan Naskah Proklamasi untuk mengetahui lebih detail tentang sejarah detik-detik kemerdekaan.

Rupanya pemandu museumnya begitu detail dan sabar sehingga tak terasa waktu pun berlalu. Kami lalu membatalkan tur jalan ke Taman Untung Suropati - Taman Gondangdia - Larajonggrang karena waktu semakin siang. Kami langsung makan karena kelaparan.

Oh ya ada dua kuliner legendaris yang kami cicipi. Yang pertama adalah roti Tan Ek Tjoan yang bertekstur berat dan mengenyangkan. Roti legendaris ini sudah hadir sejak tahun 1921.

Kami kemudian mencicipi gado-gado Bon Bin yang juga legendaris yakni sejak tahun 1960. Ini membuktikan sesuatu bisa eksis karena komitmen dan kualitas yang terjaga.

Yang terakhir adalah nobar maraton.

Wuiiih... total hampir lima jam kami ber-23 menyaksikan film.

Aku sendiri merasa lega dan senang acara berjalan lancar. Terima kasih banyak KOMiKers atas partisipasinya. Juga ucapan terima kasih spesial ke Babeh yang dengan sukarela mendokumentasikan acara.

Semoga buku pertama KOMiK segera meluncur, disusul even dan buku-buku berikutnya.

Terima kasih Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan mas Ari atas penjelasannya (dokpri)
Terima kasih Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan mas Ari atas penjelasannya (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun