Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merayakan Persahabatan Kucing dan Manusia Tiap 8 Agustus

13 Agustus 2019   23:35 Diperbarui: 14 Agustus 2019   23:12 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanggal 8 Agustus ditetapkan sebagai hari kucing sedunia (dokpri)

Jika aku sedang gelisah atau lelah, biasanya selalu ada yang mendekatiku dan menghiburku. Si Nero yang sudah gede juga tiba-tiba minta dipangku jika melihatku sedih.

Entah sejak kapan kucing menjadi sahabat manusia. Kucing menjadi sahabat bangsa Mesir, bahkan dianggap salah satu hewan suci.

Kucing termasuk hewan yang aktif bereproduksi. Satu kali melahirkan bisa lebih dari satu ekor bayi kucing. Selama hidupnya si kucing betina bisa beberapa kali melahirkan.

KB Kucing dan Sayembara Menangkap Kucing 
Populasi kucing berlebihan kemudian menjadi masalah. Pertumbuhan jumlah kucing yang tak terkendali. Ada banyak kucing liar di jalanan. Jumlah kucing liar ini tak sebanding dengan jumlah manusia yang bersedia memeliharanya. 

Alhasil kucing-kucing liar ini pun jadi tak terurus. Kotorannya ada di mana-mana. Mereka kadang-kadang menyulut permasalahan di tingkat RT

Banyak warga di lingkungan tempat tinggalku yang tak suka akan kucing. Sebagian sepakat untuk membuang kucing-kucing liar agar jalanan tetap rapi dan tak bau kotoran kucing. Ada yang langsung bertindak dengan membuang kucing-kucing itu di pasar. Anak kucing yang masih kecil pun turut jadi korban. Mereka turut dibuang meski kemampuan mereka hidup bertahan masih lemah.

Sebelumnya pernah ada sayembara. Ada sayembara menangkap kucing di lingkungan rumah sakit berhadiah Rp 50 ribu/ekor. Istana pada tahun 2016 juga pernah mengadakan sayembara serupa. Sayembara menangkap kucing di istana. Entah bagaimana hasilnya. Apakah kucingnya ditaruh di penampungan hewan di Penampungan Hewan Ragunan atau para pejabat diminta mengadopsinya.

Pemda DKI juga pernah mewacanakan untuk merazia kucing. Mereka beralasan agar Jakarta bebas rabies.

Razia kucing sempat ramai lalu ditunda (dok. Republika)
Razia kucing sempat ramai lalu ditunda (dok. Republika)
Tapi karena program ini menyulut kemarahan para pecinta binatang maka kemudian dilakukan penundaan. Untunglah Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DKPKP) Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan kemudian punya cara lebih efektif. Mereka menggelar vaksinasi dan sterilisasi gratis bagi kucing-kucing jalanan. 

Waktu itu ada program tersebut di kelurahan tempat tinggalku. Aku berharap mereka yang aktif turun di jalan. Soalnya banyak kucing yang sulit digendong atau dimasukkan ke kandang untuk dibawa agar bisa divaksin dan disteril.

Metode sterilisasi dan vaksinasi ini lebih efektif daripada sekedar razia yang setelahnya tidak diketahui nasib kucing tersebut selanjutnya. Aku berharap program ini terus berlanjut. Setelah itu DKPKP bisa menyosialisasikan program adopsi kucing sehingga kucing-kucing yang ada di Pusat Pelayananan Kesehatan Hewan dan Peternakan di Ragunan ada yang mengurus dan menyayanginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun