Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dia Penyuka Kucing

6 Juli 2019   23:56 Diperbarui: 7 Juli 2019   00:54 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kucingku ingin kubuat serial animasi (dokpri)

"Jam 06.00!!!" Aku terperanjat menatap jam mungil di nakas. Aku lupa memasang alarm. Kepanikan merayap ke tubuhku, membuatku mematung. Apa yang harus kulakukan?

Selimut kutendang dan guling kulempar. Aku merasa perlu sesuatu untuk meluapkan kekesalanku.

Dua jam. Aku perlu waktu sekitar dua jam untuk mencapai lokasi tujuanku. Kini jarum jam sudah menunjuk 06.05. Aku perlu 15 menit untuk bersiap dan paling cepat 40 menit untuk stasiun komuter terdekat. Perjalanan berikutnya memakan waktu sekitar 50 menit, dilanjut naik ojek sekitar 30 menit. Lumayan jauh.

Bagaimana jika aku langsung naik kendaraan dari rumah, tanpa perlu berganti-ganti kendaraan? Ide itu nampaknya lebih cemerlang. Aku bergegas mandi dan berganti pakaian. Aku menggigit roti dengan selai kacang dan menyesap kopi hitam dengan gula aren. Aku perlu gula, karbo, dan cafein untuk hari yang bakal berat ini. Nero meminta jatah sarapannya. Wah hanya ada keju sepotong dan makanan kemasan. Ia menerima kejuku dan menyantap dengan malas makanan kemasan.

Aku melonjak melihat lalu lintas yang merah bahkan merah pekat di beberapa ruas jalan termasuk di jalan tol. Wah sepertinya naik kendaraan seperti motor dan mobil tak masuk hitungan. Kecuali aku turun di tiga stasiun sebelum terakhir. Di situ aku bisa memotong jalan.

06.20. Waktunya kurang 1 jam 40 menit untuk tiba di tujuan. Lokasi rapat. Di situ aku akan mempresentasikan gagasanku tentang sebuah film serial animasi tentang kucing oren yang nakal tapi menggemaskan. Seperti Garfield tapi versi lokal dan bikin gemas.

Ojek daring sudah tiba. Aku berharap lalu lintas menuju kereta tidak begitu sarat kendaraan, sehingga aku bisa naik kereta pukul 07.00.

Sepertinya doaku terkabul. Aku tiba lima menit sebelum pukul 07.00. Aku bernafas lega. Kini aku hanya berharap bisa masuk kereta dan tiba di stasiun tujuanku pukul 07.45. Apabila rencanaku itu tak terganggu maka aku hanya terlambat 15 menit. Duh moga-moga mereka bisa memaafkanku datang terlambat.

Aku terpekur melihat manusia yang begitu padat di stasiun kereta. Aku bergegas bertanya ke petugas. Rupanya ada gangguan sinyal sehingga kereta datang terlambat dan penumpang pun menumpuk.

Ini namanya kesialan bertubi-tubi. Aku sudah ingin menangis. Rupanya semesta tak mendukungku untuk datang ke lokasi pertemuan dan menjual gagasanku ke rumah produksi itu.

Ketika kereta tiba aku pun ikut berdesakan masuk. Apapun yang terjadi aku harus bisa masuk ke dalam gerbong dan menjelaskan kenapa aku terlambat demikian lama. Wah siapa tahu aku masih bisa dimaafkan terlambat 45 menit. Huuh kereta baru tiba 07.30 dan begitu sesaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun