Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Ekowisata di Perkampungan Air Bontang Kuala dan Sungai Belanda

22 April 2019   07:59 Diperbarui: 22 April 2019   10:30 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekowisata Bontang Kuala yang mengedepankan kelestarian alam (dokpri)

Akhirnya perairan bebas. Di sini kami mulai agak was-was. Pasalnya tidak ada pelampung, sementara tidak semua pandai berenang.

Di lautan ini masih ditemui bangunan di atas air. Tapi semakin ke tengah pemandangan ini berubah jadi hamparan laut luas sebelum kemudian berganti dengan hamparan bakau di kanan kiri. Hijau dan rasanya tenteram.

Laut bebas (dokpri)
Laut bebas (dokpri)

Memasuki konservasi mangrove (dokpri)
Memasuki konservasi mangrove (dokpri)

Kenapa disebut Sungai Belanda? (Dokpri)
Kenapa disebut Sungai Belanda? (Dokpri)

Di sini hiduplah beragam vegetasi mangrove dan hewan-hewan seperti kera, burung, ikan, udang, dan sebagainya. Sungai Belanda merupakan bagian dari Taman Nasional Kutai. Disebut sungai Belanda karena dulu kawasan ini menjadi lokasi persembunyian masyarakat lokal ketika diserbu Belanda.

Wah hari semakin petang dan laut mulai pasang. Ombak mulai terasa, kami pun pulang untuk bersantap malam di anjungan.

Waktunya pulang (dokpri)
Waktunya pulang (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun