Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Apakah Film Horor Tahun Ini Masih Bertaji

7 Januari 2019   08:40 Diperbarui: 7 Januari 2019   09:10 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DreadOut mengawali tahun 2019 dengan genre horor (dok. Tribun)

 Film horor termasuk genre film yang digemari penonton Indonesia. Genre ini awalnya sempat mati suri karena protes masyarakat akan kualitas horor yang mengarah ke hal yang vulgar. Genre horor kembali cerah sejak film Danur dirilis dan meraih lebih dari dua juta penonton. Sejak itu hampir tiap bulan, bahkan tiap minggu ada film horor baru. Apakah tahun ini film horor masih mengkilap? 

Film horor Indonesia memiliki era keemasan pada masa Suzzana dan Ruth Pelupessy. Pada era kebangkitan film Indonesia, Rizal Mantovani berhasil menaikkan kembali genre ini lewat Jelangkung dan Trilogi Kuntilanak yang bikin bergidik. Nuansa misteri ditambahkan Joko Anwar dalam film horornya yang bertajuk Pintu Terlarang. 

Trilogi Kuntilanak yang seram (dok. Suara Merdeka)
Trilogi Kuntilanak yang seram (dok. Suara Merdeka)

Entah kapan bermulanya film horor kemudian meredup kualitasnya karena lebih menonjolkan hal-hal vulgar. Judul dan ceritanya membuat risih. Hantu Puncak Datang Bulan, Mr Bean Kesurupan Depe dan Suster Keramas, misalnya. Namun film horor jenis ini pada masa itu tetap aktif dibuat karena hanya bermodal kecil namun cukup laris karena punya pangsa tersendiri. 

Untunglah era horor vulgar itu telah lewat. Horor klasik kembali hadir. Salah satu film yang bisa dijadikan patokan kembalinya genre horor yaitu film yang berkisah tentang kemampuan Risa melihat hal-hal kasat mata di sekelilingnya. 

Ya, Danur: I Can See Ghosts yang dibintangi Prilly Latuconsina yang diangkat dari novel pun laris manis. Bahkan meraih 2.736.157 penonton berdasarkan data yang dilansir website filmindonesia. Film yang dirilis tahun 2017 itu pun kemudian masuk 10 besar film terlaris 2017 di urutan keempat.

 

Danur menandai era horor laris (dok. Tribun)
Danur menandai era horor laris (dok. Tribun)
Sejak kehadiran Danur, film horor pun kembali bermunculan. Minat penonton akan genre ini kembali hadir. Puncak kesuksesan film horor pada tahun 2017 adalah Pengabdi Setan yang disutradarai Joko Anwar. Film yang dibintangi Tara Basro ini berhasil menduduki urutan pertama film terlaris 2017 dan menjadi horor yang paling banyak ditonton selama 2017 dengan 4.206.103 penonton berdasar data yang dilansir situs filmindonesia. 

Genre film horor semakin menancapkan kukunya pada tahun 2018. Produksi film horor pun semakin banyak. Hampir setiap minggu ada film horor baru yang dirilis. 

Sayangnya kuantitas itu tak selaras dengan kualitasnya. Cerita yang disodorkan mulai generik. Rata-rata tentang kesurupan, anak-anak remaja yang berbuat konyol dengan melakukan hal-hal yang dilarang, atau hantu yang kelewat narsis. Namun meski ceritanya mulai konyol dan narasinya tak kuat, genre ini masih menjadi magnet menarik pundi-pundi. 

Tahun 2018 tercatat ada tujuh film horor yang berhasil menembus angka 1 juta penonton dari total sekitar 40 film horor yang tayang masa itu. Separuh dari film terlaris 2018 merupakan film horor, hemmmm ini menjadi sinyal kuat rumah produksi film untuk bertahan di genre ini. 

Menariknya lagi adalah para pemerannya. Banyak yang awalnya bergelut di genre drama kemudian menjajal genre horor. Pevita Pearce dan Chelsea Islan, contohnya. Kemudian disusul Caitlin Halderman. Bisa jadi akan semakin banyak aktor aktris beken yang mencoba di genre horor. 

Memang tidak semua film horor tahun 2018 buruk. Ada beberapa yang lumayan meskipun tidak bisa disebut wow. Film tersebut di antaranya Sebelum Iblis Menjemput, Suzzanna: Bernapas dalam Kubur, Danur 2: Maddah, dan Kafir. Sabrina juga cukup banyak yang memuji. 

Bisa jadi ke depan akan banyak film Suzanna (dok. twitter/sorayafilm)
Bisa jadi ke depan akan banyak film Suzanna (dok. twitter/sorayafilm)
Melihat produktifnya film horor pada tahun 2018 menyisakan tanda tanya, apakah suatu saat penonton akan merasa jenuh? Apalagi temanya itu-itu saja dan kualitasnya belum menunjukkan peningkatan. 

Pada tahun 2019 ini sudah ada satu film horor yang tayang di bioskop, yakni DreadOut. Pada Kamis mendatang (10/1) bakal dirilis Perjanjian dengan Iblis. 

Jika menilik dari situs Film Indonesia, sudah ada beberapa judul film yang antri untuk tayang di bioskop dan yang masih dalam tahap produksi. Ada Mata Batin 2, Satu Suro, dan Tembang Lingsir. 

Wah sepertinya tahun 2019 masih menjanjikan bagi genre horor. Tapi tahun ini bisa jadi pertaruhan genre ini ke depannya apabila cerita dan kualitasnya begitu-begitu saja dan penonton sudah memasuki tahap kejenuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun