Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Enaknya Buka bareng Kerabat di Resto, Mal, atau Makan di Rumah?

19 Mei 2018   19:22 Diperbarui: 19 Mei 2018   20:06 1187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buka bersama kerabat itu menyenangkan. Mau pilih makan di rumah atau makan di luar? (Dokpri)

Saat bulan Ramadhan biasanya pada minggu pertama, pekerja ingin cepat-cepat pulang untuk berbuka bersama keluarga. Baru pada minggu berikutnya undangan buka bersama alias bukber pun ramai masuk di grup percakapan. Hari Senin bukber grup alumni SMA, Selasa bukber komunitas, dan sebagainya. Undangan buka bersama kerabat pun menyusul kemudian.

Omong-omong tentang buka bersama, kegiatan ini awet dan setiap tahun pasti kualami. Aku ingat buka bersama itu mulai marak dilakukan saat aku duduk di bangku SMA. Ada buka bersama dengan teman-teman pas SMP, ada juga bukber dengan teman SMA kelas 1, dengan remaja masjid dan seterusnya. Tapi saat itu belum jamak  melakukan bukber bersama kerabat karena biasanya buka bersama cukup dengan keluarga masing-masing.

Baru pada saat kuliah, karena kosanku jauh di ujung timur Surabaya dengan paman yang ada Surabaya barat maka aku pun ikutan buka bersama di rumah paman. Sekaligus perbaikan gizi anak kosanlah hahaha.

Ketika mulai kerja di Jakarta, maka tradisi berubah dengan dua kali atau malah hampir tiap akhir pekan aku buka bersama dengan keluarga kakak. Keluarga kakak ada di Lippo Cikarang dan aku di Jakarta Pusat. Alhasil kami bergantian lokasi buka bersama, kadang di sekitaran Cempaka Putih atau di Jakarta Pusat. Lain waktu di kawasan Cikarang Barat atau cukup buka bersama di rumah kakak.

Setelah menikah maka kebiasaan pun bertambah. Aku tetap melakukan buka puasa bersama keluarga kakak. Kemudian biasanya ada undangan buka bersama dengan kerabat pasangan.

Biasanya jika bingung mau makan apa untuk bukber maka lari-larinya ke nasi goreng. Kakak jadi ikut-ikutan suka nasgorkam (dokpri)
Biasanya jika bingung mau makan apa untuk bukber maka lari-larinya ke nasi goreng. Kakak jadi ikut-ikutan suka nasgorkam (dokpri)
Omong-omong tentang buka puasa bersama kerabat, biasanya yang lama kami bahas adalah lokasinya. Lokasi menentukan prestasi eits hehehe. Jika lokasinya di luar rumah, maka biasanya kami memilih  tempat makan yang masakannya enak dan ada tempat sholatnya.

Pasalnya beberapa kali kami salah tempat dan alhasil antri sholat Maghribnya pun begitu panjang. Akhir-akhir ini kami memutuskan untuk sholat Maghrib dulu di rumah baru buka bersama agar bisa sholat dulu dengan nyaman.

Enaknya Bukber di Rumah atau Di Luar?

Sebenarnya ada plus minusnya. Bukber di rumah bisa merepotkan si tuan rumah. Namun sebaliknya, juga bisa makin merekatkan hubungan kekerabatan. Apalagi jika bukbernya model potluck atau membawa makanan untuk disantap bersama atau masaknya gotong-royong.

Enaknya buka bersama di rumah itu masakannya jelas sehat karena dimasak sendiri dan kita tahu bahan-bahannya. Lebih hemat juga pastinya. Selain itu sholatnya pun bisa berjamaah dan lebih nyaman karena tidak perlu antri panjang untuk wudhu dan bergantian tempatnya. Kalau misalkan masak sendiri dianggap merepotkan, maka bisa membeli makanan matang kemudian disantap bersama-sama si rumah.

Belanja dulu di pasar kemudian masak bersama (dokpri)
Belanja dulu di pasar kemudian masak bersama (dokpri)
Bagaimana dengan makan di luar? Makan di luar itu plusnya bisa memberikan pengalaman tersendiri. Bisa ganti suasana dan mencobai menu yang kiranya malas untuk dimasak di rumah. Beberapa menu yang biasanya kami pilih jika makan di luar adalah gado-gado, rawon, nasi goreng kambing, makanan Jawa Timuran, dan makanan ala lesehan khas Sunda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun