Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berlari di Tempat Wisata itu Memanjakan Mata dan Sehat

29 Oktober 2017   03:19 Diperbarui: 29 Oktober 2017   03:19 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan Kota Cijantung yang bikin mata hijau (dokpri)

Pepohonan tinggi itu bak kelebatan ketika aku berlari. Hawa yang segar dan pepohonan hijau di sekeliling membuatku bersemangat berlari, apalagi saat itu pengunjung hutan kota sudah mulai sepi. Aku agak kesiangan hari itu, tapi beruntung langit agak mendung, sehingga cuaca pun bersahabat bagi aktivitas berlariku.

Ketika bekerja dan tinggal di kawasan Jakarta Pusat, aku suka berlari di sekitar kosan di kawasan Cempaka Putih. Jalannya lebar dan banyak pepohonan rindang, enak untuk berlari. Favorit berikutnya adalah di Monas dan Gelora Bung Karno. Di dua tempat tersebut ada banyak temannya yang juga berlari sehingga jadi lebih bersemangat. Sembari berlari di Monas, juga bisa menikmati keindahan monumen yang tinggi menjulang dengan tamannya yang asri.

Setelah menikah dan berpindah ke Jakarta Timur aku mulai jarang berlari. Hanya kadang-kadang berlari di kawasan tempat tinggal. Sebenarnya di dekat mako Kopassus, jalan RA Fadhilah tiap hari Minggu diberlakukan car free day. Ada banyak warga yang berolah raga di sana, dari berlari, bersepeda hingga berlatih skate board. Namun, minatku untuk berlari kembali hadir ketika Hutan Kota Cijantung dibuka untuk umum. Rasanya mata dan paru-paru jadi segar ketika berlari di sana. Jika lelah pun bisa duduk dulu sembari menikmati panorama hijau yang memanjakan.

Berlari di Pantai dan Wahana Hijau itu Menyenangkan

Dulu aku tidak tahan jika melihat track lari. Rasanya ingin meletakkan tas dan berlari. Berlari itu menyenangkan dan memiliki sensasi tersendiri. Saat nafas mulai tersengal-sengal dan otot mulai kaku merupakan pengalaman khusus bagi tubuh.

Ketika masih SMA di Malang dan kemudian wajib melakukan pemanasan sebelum kelas olah raga  ataupun latihan bela diri dengan mengelilingi Alun-alun Balaikota Malang, aku menyukainya. Aku suka melihat teratai di kolam tugu, melihat pepohonan dimana terkadang ada tupai yang melompat. Memang sih setelahnya nafas jadi ngos-ngosan.

Tempat wisata seperti pantai menjadi kawasan yang memiliki magnet untuk berlari. Apalagi jika pantainya berpasir lembut dan memiliki garis pantai panjang. Rasanya tidak bakal bosan untuk mengelilinginya. Melihat riak air laut, mendengar deburan ombak itu sungguh memberikan pengalaman lebih saat berlari.

Berlari di pantai itu juga menyenangkan (dokpri)
Berlari di pantai itu juga menyenangkan (dokpri)
Tempat lainnya yang asyik adalah taman atau hutan kota juga tempat hijau seperti kawasan wana wisata sebelum menuju air terjun. Hawa yang segar dan pemandangan hijau benar-benar membuat olah raga lari jadi plus.

Tren Berlari di Kawasan Wisata

Belakangan ini aktivitas berlari menjadi sebuah tren. Ada banyak even berlari yang menarik, dari tempat yang menarik, konsep atau tema yang unik, dan hadiah yang asyik. Berlari pun bisa jadi even wisata. Ada even berlari pada malam hari dengan lampu yang berwarna-warni. Lain waktu ada even lari dengan konsep tahun 70-an.

Selain kawasan CFD dan kawasan yang diniatkan untuk berlari, kawasan wisata pun digunakan sebagai tempat melangsungkan even berlari. Menurutku ini hal yang positif dengan catatan pesertanya tidak merusak atau malah membuat kotor tempat wisata tersebut. Selain itu, bisa jadi ajang untuk memperkenalkan daerah wisata tersebut. Yang kuketahui ada even berlari di taman safari, di Puncak Cisarua Bogor, Labuhan Bajo dan Borobudur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun