Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Click] Terjebak di Stasiun Tanjung Priok

14 Oktober 2016   23:35 Diperbarui: 14 Oktober 2016   23:42 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Tanjung Priok Masa Kini (dokpri)

Empatpuluhlima menit kemudian keretaku telah tiba di Stasiun Kota. Wah leganya. Kini tinggal mencari jalur yang menuju ke Ancol. Aku melirik jamku. Waduh kereta berikutnya jam berapa ya? Wah kalau lagi dicari kenapa petugasnya tidak kelihatan ya.

Aku ingat pernah berjalan-jalan menuju Stasiun Tanjung Priuk pada bulan puasa silam. Jalurnya kalau tidak salah ingat di sini deh. Aku sok yakin.

Keretanya sih ada. Pasti sebentar lagi bakal berangkat. Aku pun masuk. Gerbongnya sangat sepi penumpang, kira-kira hanya sebanyak jumlah jariku. Ah tak apa-apalah sepi malah asyik, bisa dapat tempat duduk.

Aku hendak mengirimkan pesan ke Arum kalau aku sudah duduk manis di kereta menuju Stasiun Ancol. Tapi suara pintu kereta yang menutup mengagetkanku. Aku terlonjak. Dan ketika membuka layar ponselnya aku merengut sinyalnya tidak ada. Huuhhh.

Tanpa akses internet aku mati gaya. Gara-gara buru-buru aku lupa membawa buku bacaan. Penumpang juga duduknya jauh-jauh tidak ada yang bisa diajak mengobrol. Lama-lama kantukku tiba dan tak lama aku sudah pulas.

Saat bangun, kereta sudah berhenti di perhentian terakhir. Aku menebaknya karena penumpang sudah tidak ada. Kejam nian tidak ada yang membangunkanku. Wah kalau begitu aku pesan ojek online saja.

Seharusnya aku turun di sini nih (dokpri)
Seharusnya aku turun di sini nih (dokpri)
***

Sinyal ponselku masih saja nol. Aku memutuskan untuk turun dari kereta dan bertanya ke petugas angkutan umum menuju Ancol.

Rasanya bangunan ini berbeda dengan sewaktu aku beramai-ramai ke sini. Bangunannya nampak lebih elegan dan atmosfernya berbeda. Tiba-tiba bulu kudukku meremang. Aku gemetaran. Ada apa?

Aku melihat sekelilingku. Kereta yang kunaiki nampak berbeda. Jalur kereta juga berbeda. Bangunan stasiun ini jauh lebih artistik. Apakah aku salah turun? Jangan-jangan aku turun di stasiun  yang belum pernah kusinggahi. Jangan-jangan aku salah naik kereta.

Para penumpang lebih banyak dari yang kuduga. Banyak dari mereka pria dan wanita asing dengan jas dan gaun panjang. Ada juga para pria dan wanita dengan blangkon dan kebaya. Aku tertawa-tawa. Pasti aku berada di sebuah syuting. Jangan-jangan Arum cs tahu bakal ada syuting dan mereka mengerjaiku.  Eh mereka kan turun di Stasiun Ancol jadi mereka tidak tahu bakal ada apa di Stasiun Tanjung Priok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun