Mohon tunggu...
Demar Adi
Demar Adi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka menulis

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Waktu yang Membentang Jarak

11 Agustus 2018   03:05 Diperbarui: 11 Agustus 2018   03:24 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com

Saat itu aku hanya mampu terdiam. Hingga akhirnya kekasihku melanjutkan,

"Jarak telah memudarkan yang dulu indah. Melarutkan harapan temu yang tak  jua terwujud. Melukai sudut hatiku dengan semua prasangka tentangmu. Aku lelah, Mas."

"Tunggu, aku pulang sebulan lagi." Akhirnya aku mampu menjawab, sebelum gangguan sinyal pada gawai kami kembali memutuskan komunikasi.

***************

Tinggal dua puluh menit lagi aku akan berjumpa dengannya. Merasai degup jantungnya yang kuyakin sama detak denganku. Menghirup dalam-dalam  wangi rambutnya. Meremas genggam erat tangan lembut yang selama ini mengetik pesan rindu padaku.

****************

Akhirnya kami berhadapan dalam jarak yang hanya sehasta.

Kejora rindu masih bermain di mataku saat dia bertanya,

"Mas akhirnya pulang. Namun, akankah pergi lagi?"

"Aku harus. Apa yang kurintis di sana belum selesai," jawabku.

"Jika Mas meninggalkan aku lagi, maka aku akan menyerah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun