Mohon tunggu...
Dewi Qurotul Aini
Dewi Qurotul Aini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Fisip Uin Walisongo Semarang

Bisa karena terbiasa. Jadi, berbiasalah.

Selanjutnya

Tutup

Money

Platform Digital Kini menjadi Media Pemasaran Produk

27 November 2021   00:00 Diperbarui: 27 November 2021   12:30 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Platform digital kini semakin digandrungi oleh masyarakat. Mulai dari anak-anak, remaja,hingga dewasa. Platform digital kini juga  semakin menciptakan inovasi-inovasi baru yang semakin menarik dengan seiring perkembangan teknologi. Seolah-olah, membuat orang-orang enggan melepaskan diri dari gawai mereka untuk berselancar di suatu platform digital. Berbeda dengan yang awalnya hanya diperuntukkan berkomunikasi saja, kini telah bertansformasi. Terdapat platform digital yang menyediakan fitur berbagi cerita berupa gambar dan video kepada khalayak. Nah, fitur tersebut menciptakan peluang bagi pelaku bisnis dan pelaku usaha UMKM. Mereka gunakan platform digital sebagai media untuk  mempromosikan produk miliknya dengan suatu gambar maupun video yang semenarik mungkin. Jadi, target pemasaran produk mereka menjadi luas. Tidak lagi door to door menjemput pembeli.  Adapun platform digital yang biasa digunakan oleh pelaku usaha yaitu mulai dari whats app, facebook, instagram, dan platform digital e-commers, seperti: shopee, lazada, tokopedia, dan masih banyak lagi. 

Apalagi di era pandemi covid saat ini, ruang gerak kita dibatasi. Tidak boleh berkerumun, jadi bisa dikatakan adanya platform digital menjadi solusi bagi para pelaku UMKM dan usaha bisnis lainnya untuk tetap eksis memasarkan produk tanpa merasa khawatir produknya tidak laku. Pembeli pun tidak perlu datang ke toko untuk membelinya. Perlu diingat bahwa pemasaran produk yang dilakukan tidak boleh sembarangan. Harus bisa meyakinkan para calon pembeli, dapat menentukan target pembeli kita itu siapa saja. Iklan yang kita pasang juga tidak perlu terlalu berlebihan atau anak zaman sekarang menyebutnya lebay. Yang penting  unik dan menarik konsumen untuk membelinya. Orang-orang akan lebih tertarik dengan tampilan visualnya baru rasanya. Namun kita tidak boleh mengesampingkan rasanya, toh ketika visual bagus tapi rasanya tidak oke, orang tidak akan membelinya lagi. Media platform digital bisa dikatakan sebagai racun, yang mana ketika kita melihat suatu produk yang lucu dan bagus kita akan beli, makanan terlihat enak kita akan beli. Jadi, tak salah bila pelaku bisnis dan UMKM memasarkan produkny ke dalam platform digital. Lihat saja sekarang banyak kan ditemui orang-orang yang  membeli makan saja lewat aplikasi, membeli barang lewat aplikasi, bayar tagihan lewat aplikasi. Jadi sekarang  hidup kita itu dimudahkan oleh adanya platform digital tanpa keluar rumah.

Platform digital pun dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di Kelurahan Ketapang Kendal, mereka memasarkan produk dagangannya baik bahan makanan pokok, camilan, pakaian, perabotan masak, elektronik dan lain sebagainya di beberapa platform digital. Seperti: whats app dan facebook. Menurut mereka, hasil yang diperoleh juga lumayan. Tak hanya itu, kini beberapa pelaku usaha kelontong memanfaatkan aplikasi Toko Pintar untuk transaksi jual-beli produknya.  Sekarang serba mudah dan praktis. Walaupun belum seluruhnya pelaku usaha memanfaatkan platform digital, namun ketika di suatu wilayah sudah ada yang menggunakannya itu sudah bagus. Harapannya, pelaku usaha bisnis dan UMKM lainnya dapat memanfaatkan platform digital sebagai salah satu media pemasaran produk yang sangat menguntungkan. Dan pihak terkait perlu melakukan pelatihan pemasaran produk berbasis digital marketing bagi para pelaku usaha.

Namun, dengan kemudahan platform digital tersebut, kita perlu ingat dan bijak dalam menggunakannya. Teruntuk  pelaku bisnis harus tetap menomorsatukan dan amanah kepada pelanggan dan konsumen, walaupun tidak bertemu tatap muka secara langsung. Karena ketika pelanggan atau konsumen puas, harapannya akan balik membeli lagi lagi dan lagi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun