Mohon tunggu...
Dewa Permana
Dewa Permana Mohon Tunggu... -

Lulusan Teknik Mesin, Mantan Penyiar Radio, Seorang Purchasing Automotif, Bercita-Cita Menjadi presenter/MC profesional.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mengejar "Passion" sebagai MC

3 Juni 2017   23:58 Diperbarui: 4 Juni 2017   00:23 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti janji saya bahwa tiap minggu saya harus menulis dan apapun itu topik nya yang penting menulis. Saya akan membuat seolah-olah menulis adalah sebuah kebutuhan bak we need foods for life. Okay, seperti tulisan-tulisan saya sebelumnya yang lebih banyak mengedepankan pengalaman yang penuh rasa. Tulisan yang saya buat akan lebih ke what i feel agar lebih hidup. Karena split bagi saya untuk menulis tanga merasakan apa yang sebenarnya terjadi.

Are you ready guys??? (ah berasa channel Youtube saja. haha).

Bicara soal dunia broadcasting sebenarnya bukan hal yang baru untuk saya, karena sebelum bekerja di dunia otomotive seperti saat ini saya bekerja sebagai penyiar radio yang istilah lebih keren nya adalah radio announcer. Dan pekerjaan lain yang biasanya akan datang seiring dengan popularitas kita adalah MC, TV Presenter dan sejenisnya. Dimana setelah kita menjual suara maka tawaran selanjutnya adalah menjual whole package kita (audio dan visual). Sangat menyenangkan sekali mendapatkan pekerjaan tersebut dan semakin ketagihan bila ada event-event yang baru, it’s like, i wanna try this, i wanna try that and always exciting for working with new partner and new team.

Bagi sebagian orang dan termasuk saya sangatlah tidak mudah mendapatkan kepercayaan untuk bisa menjadi MC ditempat dan kota yang baru dimana kita belum dikenal. Dibanding dengan kota sebelumnya dimana saya sudah memiliki sedikit nama (tidak sangat terkenal tetapi ada yang mengenal lah. hahahha) kota baru ini menawarkan tantangannya sendiri. Karena sekali lagi bahwa ini adalah bisnis jasa dan kepercayaan memegang kunci utama terlebih pada saat itu Instagram dan Vlog belum populer seperti sekarang sehingga semacam kehilangan moment untuk menunjukkan bukti kiprah kita sebelumnya sehingga benar-benar harus mulai dari Nol Besar.

Sebenarnya saya sangat sibuk dengan pekerjaan kantoran saya dan bahkan pada saat-saat tertentu harus keluar kota atau keluar negeri untuk meeting dan pulang kerja di jam yang sulit untuk ditentukan sehingga kembali ke dunia broadcasting bukanlah hal yang ingin saya lakukan. But passion is a passion and I can’t leave it easily. Setiap mendengarkan radio, menonton acara talkshow hingga menghadiri acara yang ada MC nya membuat saya berasa jatuh cinta lagi dengan dunia entertainment ini. One problem next is, how can i get the opportunity?. 

Saya memulai dari acara kantor perpisahan rekan kerja yang diadakan dengan sangat sederhana di kantor dengan makan nasi padang (you know it just oppening and closing) but it’s meaningful for me. I just think how get the impression from many people). Setelah beberapa kali menjalani “pekerjaan sampingan” seperti ini akhirnya kesempatan yang sedikit lebih besar datang. Dimana saya menjadi MC acara perpisahan ekspatriat di sebuah rumah makan (baca: masih acara kantor). Mengapa saya menyebut ini sebagai good opportunity untuk saya, karena acara ini akan dihadiri oleh manager dari semua department dan bahkan direktur saya akan hadir. Saya tahu ini bukanlah hal besar tetapi bagi staff yang baru bekerja 1 tahun di sebuah perusahaan ini menjadi big thing untuk saya.

After that show, my dream come true. Strategy saya untuk mendapatkan impression dari banyak orang akhirnya berhasil. Terbukti setelah acara tersebut saya dihubungi oleh beberapa department di perusahaan saya untuk menjadi MC di acara-acara mereka. Mulai dari acara perpisahan ekspatriat, family gathering, dan bahkan berskala Asia. They trust me finally. I am so happy for that. Sampai-sampai saya harus berkompromi dengan jadwal pekerjaan utama saya. It was so crazy bahkan bila jadwal saya tidak cocok dengan jadwal acara maka mereka akan negosiasi dengan Big Boss saya, how to get me. 

Setelah beberapa kali berulang dan pada sebuah titik kita akan merasa perlu dan menginginkan sebuah pengalaman baru. Ibarat invasi pada zaman kerajaan-kerajaan dulu, bila sudah bisa menaklukkan sebuah acara akan berusaha untuk mendapatkan dan menaklukkan acara yang baru (you know, new experience is my goal actually). Ini bukan sebuah kesombongan namun ini merupakan sebuah bentuk sifat manusia. Orang yang tidak menghargai ini mungkin mereka tidak memanusiakan manusia seutuhnya. Well ini adalah sekelumit pengalam saya untuk tetap menghidupkan passion saya dan tentunya saya berharap agar saya bisa memperluas passion saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun