Mohon tunggu...
Dewanto Samodro
Dewanto Samodro Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar yang mengabdikan diri menjadi pengajar

Pengajar di Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hutang Indonesia Akhirnya Lunas

21 September 2022   09:18 Diperbarui: 21 September 2022   09:22 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hutang Indonesia akhirnya lunas, Mas," kata Dalimin pagi ini kepadaku.

Alhamdulillah. Baru kemarin aku pesimistis hutang Indonesia akan lunas, pagi ini aku mendengar kabar baik itu dari Dalimin.

"Serius itu, Mas? Kok bisa?" tanyaku.

"Betul, Mas. Indonesia itu kan negara kaya, ternyata selama ini hanya masalah pengelolaan keuangan saja yang tidak beres. Buktinya, pemerintah sekarang sudah berhasil melunasi hutang Indonesia," katanya.

"Tidak hanya itu, pemerintah juga sudah menetapkan upah minimal pekerja seluruh Indonesia Rp10 juta per bulan. Negara kaya, rakyatnya juga semakin sejahtera, Mas," tambahnya.

Alhamdulillah. Lagi-lagi aku mengucap syukur. Berarti sudah tidak akan ada lagi unjuk rasa buruh yang selalu diberitakan membuat macet jalan.

"Sementara harga dolar turun jadi Rp3.000. Semua harga kebutuhan pokok sekarang terjangkau, Mas. Semua itu berkat pemerintahan yang sekarang," katanya lagi semakin bersemangat.

"Beneran itu, Mas. Sampeyan tidak ngomong ngawur atau habis mimpi kan?" tanyaku.

"Tidak, Mas. Makanya sampeyan yang bangun. Jangan tidur terus. Datang ke kampus pagi-pagi kok malah tidur," katanya.

"Mas. Bangun, Mas," kata Dalimin.

Sejenak kemudian, aku pun duduk di depan laptop di kampus sambil menyeruput cappuccino panas. Di laptopku terpampang berita tentang hasil survei sebuah lembaga riset yang menyatakan kepuasan rakyat kepada pemerintah meningkat. Februari lalu tingkat kepuasan di angka 65,9 persen, kemudian saat Mei menjadi 67,5 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun