Mohon tunggu...
Dewanto Samodro
Dewanto Samodro Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar yang mengabdikan diri menjadi pengajar

Pengajar di Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Dalimin-Lingkaran Setan Utang

14 September 2022   16:44 Diperbarui: 14 September 2022   17:09 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mas, saya boleh pinjam uang. Saya sedang perlu sekali," kata Dalimin pagi ini kepadaku.

Baru kali ini Dalimin mau pinjam uang kepadaku. Sepertinya dia memang sedang perlu betul.

"Wah maaf, Mas. Kebetulan saya juga sedang perlu uang untuk beli pompa air. Pompa air di rumah saya rusak, harus beli baru," jawabku.

Dia pun menggaruk kepalanya. Terlihat sekali kebingungannya. Mungkin berpikir mau berutang ke siapa lagi.

"Memangnya sampeyan perlu pinjam uang untuk apa, Mas?" tanyaku.

"Buat bayar utang, Mas," jawabnya.

"Walah, Mas. Masa bayar utang kok dengan berutang lagi. Gali lubang tutup lubang itu namanya," kataku.

"Ya tidak apa-apa, Mas. Saya terpaksa. Wong negara saja juga gali lubang tutup lubang. Utang lagi untuk bayar utang lainnya," jawabnya.

Aku pun teringat dengan salah satu berita di koran tempo hari. Menurut berita itu, anggaran untuk membayar bunga utang dalam APBN terus membengkak. Untuk membiayainya, pemerintah harus menarik utang baru. Hal itu sudah terjadi sejak 2012.

Celakanya, itu baru membayar bunga utang. Untuk membayar bunga utang saja harus utang, padahal utang baru itu akan menimbulkan bunga utang lagi pada tahun berikutnya. Betul-betul lingkaran setan.

"Kalau sampeyan bayar utang saja harus utang lagi, lalu kapan utang sampeyan lunas, Mas?" tanyaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun