Mohon tunggu...
Sridewanto Pinuji
Sridewanto Pinuji Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Blog

Penulis untuk topik kebencanaan dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Analisis Spasial Temporal Lagu Lord Didi

15 Februari 2020   11:56 Diperbarui: 15 Februari 2020   15:08 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Didi Kempot. Foto: Kompas.com/Garry Lotulung

Selanjutnya dari sisi waktu, dengan menggunakan wingi dan sesok yang bisa mulur dan mungkret seperti sudah dijelaskan di atas, Didi secara sengaja telah bermain-main dengan kenangan dan harapan. 

Bagi wingi kenangan, maka suatu peristiwa menjadi semacam nostalgia yang tetap hangat kendati telah lama berlalu dan terasa seperti baru kemarin.

Sementara, bagi sesok harapan, maka penantian akan terjadinya suatu peristiwa betapa pun lamanya akan dinanti dengan suka cita. 

Akhirnya, tempat-tempat yang disebutkan oleh Didi dalam lagunya hanyalah jembatan untuk kenangan dan harapan bagi tiap-tiap orang.

Masing-masing dari kita memiliki lokasi-lokasi sendiri yang serupa dengan Terminal Tirtonadi atau Stasiun Balapannya Didi. Dan tiap kita juga punya sesok dan wingi-nya masing-masing yang mungkin serupa dengan sesok dan winginya Didi. 

Inilah agaknya yang menjadi pesan sejati dari Lord Didi, bahwa kita tak sendiri dalam penantian, kesendirian, ditinggalkan, diberi harapan, dikecewakan, dan di-ambyar-kan.

Justru, berbagai ketidaknyamanan itu perlu dirayakan dengan se-ambyar-ambyar-nya di tempat-tempat dan waktu-waktu yang jauh dan dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun