Emosi mempengaruhi pemahaman atau persepsi seseorang terhadap risiko bencana.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa membangkitkan rasa takut melalui pengalaman masa lalu atau memanipulasi pengalaman menghasilkan persepsi seseorang terhadap risiko bencana yang lebih besar.
Misalnya dalam persepsi terhadap risiko banjir, maka beberapa temuan berhasil didapatkan, sebagai berikut:Â
Pertama, orang yang menerima informasi risiko bencana dalam periode yang lebih lama (misalnya 30 tahun) akan mempersepsikan risiko lebih hebat daripada mereka yang hanya mendapatkan informasi mengenai risiko dalam waktu singkat (misalnya satu tahun).
 Kedua, beberapa penelitian menunjukkan bahwa interpretasi/pemahaman terhadap informasi risiko dipengaruhi oleh pengalaman seseorang saat mengalami suatu jenis bencana, dalam hal ini banjir.
Ketiga, emosi dan persepsi seseorang dimanipulasi sedemikian rupa agar tercipta persepsi tertentu terhadap risiko bencana. Emosi lebih tinggi ditunjukkan oleh peserta yang melihat foto rumah-rumah di lokasi yang terendam banjir dibandingkan peserta yang tidak melihatnya.Â
Secara singkat, kesimpulan dari ketiga penelitian tersebut adalah bahwa emosi sangat penting dalam mempengaruhi komunikasi dan pemahaman seseorang akan risiko.