Mohon tunggu...
Sridewanto Pinuji
Sridewanto Pinuji Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Blog

Penulis untuk topik kebencanaan dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengevaluasi Pembangunan Infrastruktur Pemerintahan Jokowi-JK

15 November 2017   10:08 Diperbarui: 15 November 2017   14:28 5754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi dan Pembangunan Infrastruktur (Sumber: Laman Facebook Presiden Jokowi)

Selain itu, pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan yang menjamin keberlanjutan, keadilan, dan efisiensi. Keberlanjutan di sini berarti generasi yang akan datang masih mampu menikmati sumber daya alam yang ada seperti generasi masa kini. Keadilan mengandung makna adanya kesamaan hak yang dimiliki oleh berbagai lapisan masyarakat dalam menikmati sumber daya alam (intra generation) dan perhatian pada hak generasi mendatang (inter generation). Efisiensi artinya pembanguan yang mampu memaksimalkan hasil (output) dari sumber daya alam yang terbatas jumlahnya.

Melihat konsekuensi dan jaminan yang harus dipenuhi dari pembangunan berkelanjutan, maka menurut Herman Daly, ahli ekologi dan ekonomi dari Universitas Maryland Amerika, terdapat dua prinsip utama yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan. Prinsip pertama adalah tingkat produksi atau pengambilan satu sumber daya (harvest rate) harus sama dengan tingkat regenerasi sumber daya tersebut agar keberlanjutan keberadaan sumber daya tersebut tetap terjaga. Prinsip kedua adalah berkaitan dengan tingkat emisi sampah dari satu proses pembangunan harus sama dengan kapasitas alam untuk menyerap sampah tersebut (natural assimilative capacities) pada ekosistem tempat pembuangan sampah.

Berdasarkan dua prinsip tersebut, maka kapasitas alam untuk melakukan regenerasi dan asimilasi sampah juga harus dipandang sebagai sumber daya alam. Oleh karena itu, perlu kemampuan untuk mengelola dan melestarikan sumber daya tersebut. Sebab, jika dua kemampuan alami ekosistem tersebut terganggu, maka berbagai sumber daya yang terdapat di alam menjadi tidak berkelanjutan.

Pertumbuhan dan Pembangunan

Salah satu metode untuk mengelola dan melestarikan sumber daya alam pada suatu ekosistem adalah dengan memperhatikan pertumbuhan ekonomi. Lebih lanjut, perlu juga dibedakan antara pertumbuhan dan pembangunan.

Dalam hal ini, pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya penambahan pada ukuran fisik. Pembangunan di sisi lain lebih ke kualitatif, ada perbaikan atau terbukanya potensi yang selama ini tertutup.

Satu hal yang perlu disadari dari pertumbuhan ekonomi adalah bahwa kehidupan ekonomi merupakan bagian atau subsistem dari suatu ekosistem global. Hal ini berarti, dalam menjalankan roda perekonomian, maka tidak sekadar bergantung pada faktor produksi, yaitu lahan (land), tenaga kerja (labor), dan modal (capital). Namun, lebih dari itu, pertumbuhan ekonomi memerlukan sumber daya alam yang berasal dari suatu ekosistem dan tingkat pengambilannya dapat memengaruhi ekosistem tersebut.

Permasalahan yang muncul adalah terbatasnya sumber daya yang tersedia di alam dan menjadi bagian dari ekosistem. Sesuai sifatnya, maka sumber daya yang sering digunakan dalam proses produksi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ini terbatas ketersediaannya di alam dan tidak terbarukan. Oleh sebab itu, maka pertumbuhan ekonomi tidak dapat terus berlanjut dalam waktu yang lama karena sangat bergantung pada ketersediaan (stock) sumber daya alam.

Melihat fenomena tersebut, maka pertumbuhan ekonomi haruslah dilakukan secara berhati-hati dan menyesuaikan dengan daya dukung lingkungan (carrying capacity). Pertumbuhan ekonomi dengan demikian tidak selalu berarti peningkatan kesejahteraan. Sebab, seringkali terjadi kesalahpahaman, yaitu manakala seseorang atau suatu bangsa berpandangan untuk mencapai kesejahteraan terlebih dahulu baru bisa memedulikan dan melindungi lingkungan.

Kesalahpahaman terjadi karena beberapa hal. Pertama, tidak ada jaminan bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang terjadi sekarang akan mampu mewujudkan kesejahteraan. Kedua, apabila tidak kunjung sejahtera, maka besar kemungkinan akan dilakukan upaya untuk terus menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi dan bahkan berusaha untuk meningkatkannya. Namun, upaya ini sangat berbahaya karena akan memperhebat tekanan pada lingkungan dan bahkan terjadi eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.  

Pertumbuhan seringkali mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara berlebih yang melampaui nilai optimalnya. Jika ini terus berlanjut, maka hasilnya adalah meningkatnya angka kemiskinan alih-alih menambah kesejahteraan. Sebab, pertumbuhan ekonomi yang dikejar-kejar saat berada di bawah nilai optimal, akan berubah menjadi penurunan pertumbuhan manakala nilai optimal tersebut sudah terlampaui. Pendek kata, pada saat nilai optimal suatu sumber daya sudah terlewati, maka kita tidak lagi mengalami pertumbuhan, namun justru kemerosotan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun