Mohon tunggu...
dewangga putra
dewangga putra Mohon Tunggu... Guru - Seorang pengajar yang menikmati proses belajar sepanjang hayatnya.

Seorang guru dan pengajar bahasa.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Arsenal, Simbol Kesetiaan dalam Ketidakpastian

10 Juni 2020   12:15 Diperbarui: 8 Juli 2020   22:19 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu malam di medio Juli 1998, tidur saya diganggu oleh Ayah saya yang tiba-tiba membangunkan saya. Beliau membangunkan saya untuk melihat suatu pertandingan sepak bola di layar kaca.

Ya, di usia delapan tahun, saya menonton pertandingan sepak bola pertama saya di televisi. 30 menit pertama, Ayah saya menonton sembari sesekali menjelaskan tentang peraturan-peraturan sepak bola. 

Nampaknya pertandingan yang kami saksikan bersama ini begitu berarti untuk beliau, karena pertandingan ini merupakan pentas utama dari idola Ayah saya, Dennis Bergkamp, sang motor serangan tim 'Oranje' Belanda.

Masih ingat dengan jelas dalam ingatan saya bagaimana saya melihat Bergkamp meliuk-liuk untuk membongkar pertahanan lawannya, tim 'Tango' Argentina di laga perempat final Piala Dunia 1998 di Perancis.

Meskipun saat itu saya tidak tahu apa itu sepak bola, saya bisa mengetahui kalau pemain ini adalah pemain spesial. Terlihat dari bagaimana raut muka Ayah saya yang tampak sangat berbinar setiap kali "the Non-Flying Dutchman" mengeluarkan aksinya di atas lapangan. 

Puncaknya terjadi saat Frank de Boer mengirimkan umpan jauh dari daerah pertahanan Belanda, dan dengan magisnya, Bergkamp mengontrol si kulit bundar sebelum mengecoh bek Argentina dengan gerakan memutarnya, dan menceploskan bola di pojok kiri atas gawang Argentina yang dijaga Carlos Roa.

Sejak saat itu, saya menjadi fans sepakbola sejati. Seorang pecinta Dennis Bergkamp, Timnas Belanda, dan klub yang dibela oleh Bergkamp saat itu, Arsenal.

Sejak usia delapan tahun sampai sekarang, hidup saya adalah tentang sepak bola, Bergkamp, dan Arsenal. Di dunia nyata, posisi yang selalu saya idamkan setiap saya memainkan sepak bola kampung atau futsal adalah posisi Dennis Bergkamp, dan saya tidak pernah meninggalkan nomor punggung 8, nomor punggung Bergkamp di laga sepakbola yang pertama kali saya tonton, untuk menghiasi jersey saya.

Tidak hanya di lapangan, saya pun seorang penggila gim sepakbola dalam berbagai konsol dan platform, mulai dari Championship Manager, Football Manager, Winning Eleven, sampai Pro Evolution Soccer selalu saya mainkan dari setiap seri lawas (2004) sampai ke seri terkini (2020). Dan mungkin Anda bisa menebak tim apa yang selalu menjadi prioritas untuk saya mainkan dalam setiap serinya, Arsenal. 

Dengan menggunakan Arsenal yang saat itu merupakan contoh sempurna untuk perpaduan antara kematangan anggota skuad dan anak-anak muda yang energik, saya selalu bisa membawa Arsenal mendominasi Eropa bahkan dunia dengan dipadu kemampuan mencari wonderkids yang mumpuni di dalam jagat Championship Manager dan Football Manager.

Jangan tanyakan bagaimana kemampuan skuad Arsenal dalam gim Winning Eleven dan Pro Evolution Soccer. Di saat Henry membawa bola, otomatis kesempatan mencetak gol adalah lebih dari 80 persen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun