Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Kekuatan mengajukan pertanyaan saat wawancara kerja

7 Juli 2015   21:47 Diperbarui: 7 Juli 2015   21:47 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="wawancarakerjatips.blogspot.com"][/caption]

Pertanyaan pamungkas yang wajib diajukan saat wawancara kerja

Untuk tips wawancara kerja kali ini, kita akan masih akan membahas seputar wawancara kerja untuk para fresh graduate. Perlu kamu tahu,ternyata dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang tepat, bisa menambah nilai kamu di mata pewawancara, mungkin kamu merasa selama ini, saat kamu menghadiri suatu wawancara kerja bahwa tugas seorang pelamar kerja dalam wawancara hanya menjawab pertanyaan yang diajukan pewawancara kerja saja.
Mengajukan pertanyaan saat kamu melamar kerja bisa menjadi kunci diterima-tidaknya kamu di perusahaan itu. Dengan bertanya, kamu bisa menunjukkan antusiasmemu terhadap perusahaan yang kamu lamar, apakah kamu benar-benar mau tumbuh dan berkembang bersama perusahaan, serta akan menunjukan seberapa besar keinginanmu untuk belajar memahami pekerjaan atau perusahaan sekalipun saat ini kamu sama sekali belum memiliki pengalaman kerja alias Fresh Graduate.

Dalam artikel ini, kita akan membahas banyak pertanyaan yang bisa kamu pilih untuk tanyakan kepada user/hrd saat kamu berada dalam sesi wawancara kerja. Tetapi kamu tidak perlu menanyakan semuanya dari petanyaan-pertanyaan berikut, karena jika kamu terlalu banyak bertanya juga tidak baik, cukup pilih pertanyaan dengan kondisi dan keadaan yang menurut kamu paling pas untuk kamu tanyakan saat wawancara kerja.

Langsung saja simak pertanyaan yang harus fresh graduate ajukan saat wawancara kerja.
Kemampuan apa yang harus dimiliki seorang karyawan ideal untuk bisa bergabung dengan perusahaan ini?”
Pertanyaan di atas penting sekali kamu ajukan saat wawancara kerja untuk mengetahui karakter karyawan seperti apa yang sebenarnya dicari oleh perusahaan tempat kamu melamar kerja. Ketika kamu telah mengetahuinya, kamu pun bisa membandingkannya dengan kemampuan dan karakter yang kamu miliki. Jika kamu merasa bahwa ada hal-hal dari dirimu yang sesuai dengan karakter karyawan ideal mereka, tugasmu selanjutnya adalah menunjukkan hal itu pada mereka, yakinkan mereka bahwa kamu adalah kandidat yang mampu atau setidaknya akan berusaha menjadi karyawan ideal seperti yang mereka jelaskan. Ini tentu akan membuka kesempatan kamu untuk diterima semakin besar lagi.

Apa saja tantangan yang dihadapi anda (user) selama ini? Bagaimana saya bisa membantu mengatasinya?

Pertanyaan ini hampir serupa dengan pertanyaan yang diajukan pada poin pertama, tetapi fokus pada pertanyaan ini adalah menanyakan apa yang sebenarnya user/calon atasan kamu kelak butuhkan dari kamu, kemampuan apa yang dibutuhkan, atau tipe kerja yang bagaimana yang benar-benar dapat membantu atasan kamu kelak. Dengan mengajukan pertanyaan ini, kamu bisa memperlihatkan bahwa kamu adalah orang yang peduli dan bisa diandalkan. Kamu bukan tipe pegawai pemalas yang puas hanya karena sudah menuntaskan tugas dari atasan. Kamu akan berinisiatif mencari apa lagi yang bisa kamu lakukan untuk perusahaan.
Ketika kamu melihat departemenmu kesulitan menghadapi sesuatu, kamu tidak akan ragu menawarkan diri untuk turun tangan. Kamu akan selalu bertanya pada diri sendiri, apa yang bisa kamu lakukan?


Bagaimana suasana lingkungan kerja disini?

Pertanyaan ini bisa membuat kamu lebih paham akan suasana dan tipe orang yang kerja di tempat kamu melamar. Dengan mengetahui jawaban ini, kamu akan lebih tidak keki di hari pertama kerjamu nanti. Karena beberapa perusahaan asia seperti korea, mempunyai budaya tersendiri dalam dunia kerja, seperti mereka terbiasa pulang lebih malam, atau saat atasan kamu belum pulang, biasanya anak buahnya juga tidak akan pulang. Informasi-informasi tersebut penting buat kamu ketahui, tapi pertanyaan ini sebaiknya kamu ajukan saat masih sesi wawancara HRD, jadi kamu sudah tahu banyak informasi, sebagai bekal nanti saat kamu wawancara kerja langsung pada calon atasan kamu. Kamu juga akan punya ekspektasi tentang pakaian apa yang harus kamu kenakan, basa-basi apa yang harus kamu lancarkan, jam berapa kamu bisa pulang, dan sebagainya. Ini bisa membantu kamu beradaptasi dengan lingkungan kerja barumu. Selain itu, ini juga akan menunjukkan bahwa kamu mau berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan kantormu nanti.
Jangan tanyakan pertanyaan yang sensitif bagi perusahaan.
Tidak semua fakta bisa dibeberkan oleh perusahaan yang kamu lamar. Jika kamu bertanya tentang hal-hal sensitif pada mereka–seperti sengketa hukum yang melibatkan perusahaan atau figur perusahaan itu di masa lalu, mogok kerja yang dilakukan para karyawannya beberapa bulan lalu, atau selentingan-selentingan buruk yang kamu dengar tentang perusahaan itu–belum tentu mereka mau menjawabnya dengan terbuka.
Sebaiknya kamu bisa cari info terlebih dahulu tentang rekam jejak tempat dimana kamu melamar kerja. Jangan sampai sesi wawancaramu tiba-tiba menjadi canggung gara-gara kamu bertanya hal yang sensitif pada mereka.

Banyak contoh pertanyaan dahsyat yang bisa kamu ajukan, dan tentunya akan berdampak luar biasa terhadap penentu lolosnya, siapkan diri anda bergabung di perusahaan besar atau multinasional, karena caranya ga susah kok.

Wawancara kerja itu seperti perang, antara persiapan dan pengetahuan terutama saat menjawab pertanyaan seputar diri sendiri andai bisa memanfaatkan jawaban dengan persuasif dan sedikit strategi, pasti peluang anda akan semakin besar.

 

 baca info dahsyat ini selengkapnya DISINI

 

 

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun