Mohon tunggu...
Dewa Kurniawati
Dewa Kurniawati Mohon Tunggu... pegawai negeri -

hanya seorang tukang obat yang suka mbolang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Serangan Fajar di Senja Hari [Pilkades Rangkat]

4 November 2011   19:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:03 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada pemandangan yang tak biasa saat aku kembali menginjakkan kaki ke desa ini. Suasana desa yang semakin ramai jelas terlihat. Terlebih beberapa hari ini para penduduk desa disibukkan dengan pemilihan Kades Desa Rangkat yang baru. Acaranya baru akan digelar beberapa hari lagi, tapi kesibukkan jelas tampak dimana – mana. Poster, spanduk, baleho dan tak terhitung lagi berapa banyak selebaran yang tertempel di setiap sudut desa. Tapi tatanannya tetap rapih, setiap tempat memiliki bagian khusus untuk menempel selebaran poster, jadi tidak terkesan kumuh dan berantakan, semua tertata dengan apik.

Dan dikejauan, aku melihat sosok yang sangat aku kenal benar. Dengan sepeda onthelnya, tak lepas senyum hangat dari wajahnya. Kayuhan sepedanya perlahan mengantarkannya semakin dekat dengan tempatku berdiri, di beranda pondok sehat.

“Sore teh dewa…” sapa kang Inin padaku.

“Sore juga kang” tak kalah manisnya senyumku sore itu. Kang Inin segera merapikan rambutnya yang tertiup angin karena saking kencangnya melajukan onthelnya. Setelah dirasa cukup rapih, ia bangkit dari onthelnya, menyandarkan onthelnya dengan sandaran sepeda. Dibagian belakang onthelnya ada sebuah plastic hitam besar yang bertengger manis disana.

“Itu apa kang?” tanyaku saat kulihat kang Inin berusaha menurunkannya.

“Ini dari pak RT Ibay teh” jawabnya. Plastik hitam itu terbungkus rapih, dalam segi empat besar dan entah apa isinya.

“Ini teh” Kang Ini meletakkannya tepat dihadapanku. Aku hanya terdiam menerka apa gerangan isinya. Kang Inin tak berlama – lama sore itu, ia segera pamit karena masih banyak tugas dari bunda RT yang harus dikerjakannya.

“Katanya Obat Penghilang Stres yang mujarap teh, buat pasiennya bu dokter D-wee” ucapan terakhir kang Inin sebelum pamit tadi masih saja terngiang ditelingaku. ‘Obat penghilang stress yang mujarab buat pasiennya kak D-wee? Apa ya kira – kira?’ tanyaku dalam hati. Aku segera membawa masuk bungkusan itu ke dalam Pondok sehat, meletakkannya diatas salah satu kursi yang berada di ruang tunggu.

“Apa pak RT mau titip jual obatnya disini ya?” prasangka seperti itupun akhirnya muncul juga. Rasa penasaran tak bisa kubendung lagi. Perlahan, aku membuka plastic hitam yang terbungkus rapih itu. Didalam plastic hitam itu ternyata masih ada kertas Koran yang membungkusnya. Beberapa lapis, hingga akhirnya memunculkan isinya.

“Kepingan CD” ucapku pada diriku sendiri. Ternyata plastic hitam itu berisi kepingan CD semua, entah berapa banyak, tapi yang jelas semua isinya sepertinya sama. Aku meneliti satu buah, dan merasa penasaran dengan isi dari CD tersebut.

“Pilih RT Ibay Sebagai Kades yang baru, RT Ibay… biar LEBAY tapi tetep ADUHAI” tulisan itu terpampang jelas di sampul depan bungkus CD yang saat ini kupegang.

“Ternyata kampanye” ucapku sambil membawa sebuah CD ke bagian depan ruang tunggu, dimana disana ada sebuah Televisi dan CD player. Ku masukkan CD itu kemudian kutekan tombol on. Akupun segera duduk di salah satu kursi tunggu dan menanti sebenarnya apa yang ada di salam CD itu sampai – sampai bisa dibilang penghilangstress segala. Baru beberapa bagian terputar…

“Hahahahahaaa….” Tawa lepas segera meluncur dari mulutku. Semakin lama, semakin aku tak mampu menghentikan tawaku. Ternyata CD itu memuat aksi pak RT ibay bersama Rena sang calon artis Ibukota saat tampil di acara ulang tahun Desa Rangkat beberapa waktu yang lalu. Pak RT Ibay dengan tari perutnya, sementara Rena dengan goyang Ubur – uburnya, kolaborasi yang mantap.

“Benar – benar mujarap” gumamku sambil terus dalam tawaku.

RT Ibay, biar LEBAY tapi tetap ADUHAI, sepertinya jargon itu memang cocok untuk mewakili sosok RT kami yang dinobatkan sebagai salah satu calon Kades Rangkat yang baru. Sosoknya yang ramah dan perhatian memang betul – betul pas untuk sosok Kades yang baru.

“Serangan fajar di senja hari yang menyenangkan” ucapku sambil menekan tombol off di CD player, sekaligus mengakhiri penampilan duet pak RT Ibay dan Rena.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun