MENGAPA HARUS MENULIS
Tulisan ini hanyalah sebagian dari catatan-catatan yang saya sampaikan di media ini karena dalam berbagai pertemuan dengan teman-teman guru (karena saya juga seorang guru) banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan oleh mereka. Diantaranya
1. Bagaimanakah caranya menulis?
2. Kapan sih harus nulis atau kok punya waktu?
3. Apa yang saya tulis?
4. Untuk apa menulis?
Sayapun menjadi tambah bingung karena banyak diantara mereka pintar menulis. Yaa..menulis ketika membuat status. Panjang lebar, puitis, kadang sangat ilmiah. Tapi kok bilang tidak bisa nulis?
Teman2 disini pasti sudah fasih menulis itu kan berangkatnya dari 5W+1H. Kondisi inilah yang menjadi grand desain awal tulisan. Kemudian dipolakan sesuai dengan banyak hal. Apa dia sastra, berita, tulisan ilmiah, dsb.
Penulis tidak memaparkan hal diatas, termasuk pertanyaan teman2. Penulis mengungkapkan mengapa saya berusaha untuk menulis, terlepas benar, salah. Jelek, bagus, dsb.
Ada beberapa yang melatar belakangi saya menulis:
1. Melepas uneg-uneg.
Setiap ada sesuatu yang mengalir dalam pikiran, seketika saya mau coretkan. Kadang dia berupa puisi. Kadang bisa lahir cerpen. Kadang berupa esai. Intinya yang penting saya tulis.
2. Menjawab ketertarikan
Dalam suatu kesempatan saya mendengar cerita teman, melihat sesuatu. Membayangkan sesuatu, kadang saat itu pula saya mau tuliskan. Hingga ketertarikan itu menjadi jawaban. Saya kadang menundanya, sambil mencari sumber pendukung.
3. Melepas mumet atau masalah.
Kita pasti pernah mengalami masalah. Jujur saya dari masih muda tidak suka konfrontasi dengan mulut kalau bertengkar. Saya lebih suka mengalah. Dalam mengalah saya coretkan berbagai hal, seperti latar atau solusi dari masalah dalam pandangan lain.
4. Melatih kebiasaan/bakat.
Saya suka menulis sejak SMP. Cuman saya tidak hidup dalam habitat penulis. Jadilah mengasah menulis secara otodidak sampai sekarang. Saya sadari itu kebiasaan dan bakat saya.
5. Membuat kenangan
Setiap penulis pastilah ingin membuat kenangan dari tulisannya. Itulah sebabnya semua buku saya yang ber ISBN adalah INDI. Saya tidak terlalu memikirkan rugi. Yang penting saya punya buku.
6. Mendapatkan hasil
Yang nomer 6 ini sama sekali bukan target penulis. Penulis sadar karya atau tulisan saya tidak seberapa kualitasnya. Hingga saya tidak berpikir dapat untung dari menulis.
Demikian catatan  ini saya tulis, semoga menjadi tulisan yang juga mendorong teman-teman untuk terus menulis. Terimakasih.
