Setahun sudah pandemi berlalu namun belum juga terlihat akan menghilang dari Indonesia. Selama satu tahun masyarakat melakukan segala kegiatan baik bekerja, belajar dari rumah, jika keluarpun tetap harus melakukan 3M (memakai masker, menjauhi kerumunan, dan mencuci tangan).
Kegiatan pendidikan di desa pun terkena dampak dari pandemi ini. Beberapa sekolah di desa melakukan pembelajaran jarak jauh dengan memberikan tugas melalui group WA ataupun mengambilnya ke sekolah dan jika tugas sudah selessai dikerjakan di kumpulkan kembali ke sekolah. Atau jika orang tua siswa tidak sempat mengambil tugas ke sekolah gurulah yang membawakan tugas ke rumah siswa tersebut.
Kegiatan pembelajaran jarak jauh ini pun di rasakan oleh orang tua anak-anak TK. Anak-anak mereka yang baru tahun kemarin memasuki jenjang pendidikan TK harus mengikutin kegiatan pembelajaran jarak jauh. Banyak orang tua yang mengeluhkan hal tersebut mereka lebih memilih sekolah offline daripada daring. Hal ini dikarenakan anak-anaknya tidak mau belajar dan sering melawan jika disuruh belajar.
Anak-anak diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah, baik tugas menghitung angka, mengenal angka, membaca huruf, bernyanyi, dan mewarnai. Dilakukan di rumah bersama dengan oraang tuanya dan setelah selesai hasil belajar dari anak-anak selama di rumah dikumpulkan kembali ke sekolah.
Seperti halnya tadi pagi, siswa bernama Kadek Dewi Julia Pratiwi mengerjakan tugas mewarnai yang di berikan oleh gurunya. Kadek Dewi saat mengerjakan tugas kelihatan bersemangat. Dia mewarnai dengan warna yang dia pilih sendiri dan dia coretkan pada setiap gambarnya. namun jika sudah terlalu lama mewarnai dia mulai bosen dan memilih bermain. Setelah itu dia melanjutkan mengerjakan tugas mewarnai yang di dampingi oleh kakaknya. Sekaligus kakaknya membuat video saat adiknya melakukan kegiatan mewarnai. Yang nantinya video tersebut akan di kirimkan ke gurunya.
Menyuruh anak-anak untuk belajar, memang memerlukan kesabaran yang ektra. Terlebih lagi jika anak-anak sudah tidak ingin melanjutkannya dan lebih memilih untuk bermain. Sebagai orang tua dari Kadek Dewi membiarkan jika anaknya sudah bosen untuk menghentikan kegiatan belajarnya dan meminta agar dilanjutkan nanti saat anaknya sudah kembali bersemangat.
