Mohon tunggu...
Devita Pramudistia Feryani
Devita Pramudistia Feryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

being a great person

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penyuluhan dan Kelas Gratis untuk Anak-Anak Usia Dini Guna Membangun Karakter Dalam Diri

21 Oktober 2021   14:17 Diperbarui: 21 Oktober 2021   14:24 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Halo, perkenalkan sebelumnya nama saya Devita Pramudistia Feryani, saya mahasiswa semester satu dari salah satu kampus swasta di Surabaya Jawa Timur, tepatnya yaitu di Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya. Disini saya akan menulis satu pengalaman sosial yang pernah saya buat yang semula hanya coba-coba tetapi ternyata banyak manfaatnya.

Tahun 2020, tepatnya saya masih duduk di bangku sekolah menengah keatas atau biasa di sebut SMA. Usia yang terbilang cukup matang untuk memulai sebuah inovasi sosial kecil-kecilan yang di promosikan dan ditujukan untuk para anak-anak kecil yang sesekali mampir dan menyapa ku dikala sore ketika matahari telah setengah menenggelamkan badannya dengan malu-malu.

Apa yang membuat ide itu tiba-tiba dengan sendirinya melintas di pikiran saya yang terbilang waktu itu sedang sibuk-sibuknya untuk melanjutkan ke jenjang kelas atas untuk lebih matang dalam berbagai ujian yang akan menyapa di persimpangan jalan nantinya. Yah tentu saja tidak lain tidak bukan karena pandemic ini yang tiba-tiba muncul tidak tanpa permisi dahulu, huh menyebalkan ya teman-teman pastinya.

Saat itu hanya satu hal yang terlintas di benak saya "Kayanya kalau aku bikin kelas les sama penyuluhan kecil-kecilan buat anak-anak kecil sekitar seru deh kayanya yah" tentu saja hal itu tidak terlaksana tanpa seizin mama saya tercinta, terimakasih mama yeni sudah mengizinkan rumahnya untuk di rusuhi anak anak kecil dan anakmu sendiri ini hehe.

Awal mula kegiatan ini tercipta hanya dua anak saja yang tentunya itu adalah sepupu saya sendiri, lucu bukan, dua anak kecil perempuan yang dengan semangat dan yakin bahwa saya yang dianggap gurunya ini dapat memberikan banyak pengetahuan baru, oh tidak lebih tepatnya bisa membantu mereka mengerjakan pekerjaan rumah yang sangat banyak dan menyebalkan bagi anak seusia mereka saat itu. Tentu kelas yang saya buat tidaklah seru awalnya, saya bingung harus memulainya dari mana, dan saya bingung jika ide ini tidak terealisasikan sesuai dengan ekspetasi yang saya bayangkan dan saya harapkan bagaimana?

Dua anak kecil ini tetap datang ke esokan harinya bersama satu temannya lagi, saat itu di pikiran saya hanya "wah kok nambah, seru deh kayanya aku bisa ngadain kelas les kecil-kecilan buat mereka". Tentu saja hal itu membuat saya merasa senang sekali, hari kedua berjalan cukup baik dan cukup menyenangkan, disitu saya membantu untuk memberikan materi tambahan dari pengetahuan saya yang masih sedikit melekat di otak saya, tidak lupa dengan meberikan hadiah kecil berupa satu bungkus permen yang saya kasih ketika mereka berhasil menyelesaikan tugas mereka masing-masing.

Di saat yang bersamaan tiba-tiba saya memikirkan satu ide lagi, ya betul sekali, ide itu tentang penyuluhan sederhana tentang hal-hal yang harus di lakukan disaat pandemic yang sedang berlangsung saat itu.

Penyuluhan kecil yang saya berikan kepada mereka bertiga terbilang cukup bermanfaat, saya memberikan penjelasan bahwa disaat kondisi lingkungan sekitar sedang tidak baik-baik saja, maka lebih baik jika melakukan aktivitas bermainnya di dalam rumah saja, atau kalau memang ingin keluar bisa ke rumah saya untuk membahas tugas-tugas yang belum kalian pahami disaat pembelajaran daring yang kalian lakukan di rumah tadi. Mencuci tangan dan berganti pakaian setidaknya minimal setelah keluar atau beraktivitas di luar rumah juga saya terapkan kepada mereka, dengan embel-embel "bajumu kok bagus, nanti kalau dirumah ganti baju yah, masa baju bagus dipakai sering-sering, nanti kalau rusak nangis soalnya gapunya lagi". Cukup kreatif bukan ajakan saya kepada anak-anak kecil itu.

Tapi sayangnya kegiatan ini tidak berlangsung lama, hanya bertahan 3 minggu, karena saat itu saya sudah mulai sibuk dalam persiapan menghadapi ujian-ujian yang akan bertemu saya di persimpangan waktu nantinya. Tetapi dari sini saya belajar satu hal, bahwa memulai suatu hal baik tidak harus dengan langkah yang besar, melainkan dengan langkah kecil yang dimulai dari orang-orang sekitar jauh lebih efektif untuk memulai nya dari awal. Untuk teman-teman yang membaca tulisan saya ini, saya harap suatu saat kalian dapat memberikan penyuluhan sederhana terkait masalah sosial yang ada di sekitar dengan ikhlas dan dimulai dari orang-orang terdekat yang kalian sayangi. Jangan takut bahwa ide itu tidak akan sesuai dengan ekspetasi kalian, gagal atau tidaknya suatu hal adalah proses dari suatu pendewasaan dan suatu jalan menuju keberhasilan suatu hal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun