Mohon tunggu...
Devita Lucia Putri
Devita Lucia Putri Mohon Tunggu... Guru - Anak kampus

@devitalucia_

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Karakteristik Peserta Didik di Sekolah Dasar

3 November 2019   21:17 Diperbarui: 3 November 2019   21:24 4833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan dimaknai sebagai usaha membantu peserta didik dalam mengembangkan potensinya untuk menghadapi masa depan. Ada dua hal penting yang harus diwujudkan dalam proses penyelenggaraan pendidikan, yaitu mengembangkan kemampuan peserta didik dan membentuk watak peserta didik. 

Tujuan dari proses pendidikan melalui pembelajaran adalah perubahan kualitas tiga aspek pendidikan, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Barnawi dan Arifin (2012:29) bahwa tujuan pembelajaran ialah peningkatan wawasan, perilaku, dan keterampilan dengan tujuan akhirnya adalah terwujudnya insan yang berilmu dan berkarakter. 

Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu caranya adalah dengan menerapkan pendidikan karakter di sekolah, yakni dengan mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam setiap pelajaran. 

Dengan demikian, selain untuk menjadikan siswa menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, proses pembelajaran juga dirancang untuk menjadikan siswa mengenal, menyadari dan menginternalisasi nilai-nilai karakter, dan menjadikannya perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Karakter dapat diartikan sebagai nilai-nilai tingkah laku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, dan lingkungan. 

Maksudin (2013:3) mendefinisikan karakter adalah ciri khas setiap individu berkenaan dengan jati dirinya (daya qalbu), yang merupakan saripati kualitas batiniah/rohaniah, cara berpikir, cara berperilaku (sikap dan perbuatan lahiriah) hidup seseorang dan bekerja sama baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa maupun negara. 

Sementara Scerenko (1997) mendefinisikan karakter sebagai atribut atau ciri-ciri yang membentuk dan membedakan ciri pribadi, ciri etis, dan kompleksitas mental dari seseorang, suatu kelompok atau bangsa. 

Sedangkan Samani dan Hariyanto (2014:41) memaknai karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas dari tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.

Karakter banyak diartikan sama dengan budi pekerti, akhlak mulia, dan juga moral. Oleh karena itulah, banyak orang menyebutkan pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti, pendidikan akhlak mulia, atau pendidikan moral (Maksudin, 2013:3). Pendidikan karakter merupakan upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan kamil (Hudiyono, 2012:24). Pranata (2013:44) menyebutkan pendidikan karakter adalah suatu program yang mendidik manusia supaya menjadi bermoral atau berakhlak mulia dengan menekan aspek perkembangan penghayatan dan praktik nilai-nilai kebijakan bagi pengembangan diri sebagai pribadi, warga negara dan warga masyarakat global. Pelaksanaan pendidikan karakter bertujuan untuk menjadikan peserta didik berkarakter baik.

Tujuan dari pendidikan karakter menurut Salahudin (2013:109---110) antara lain

(1) menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun