Mohon tunggu...
Kinda Lia
Kinda Lia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tanggapan Bijak Sudirman Said Atas Aksi Simpati Untuk Korban Rohingya

9 September 2017   14:30 Diperbarui: 9 September 2017   14:47 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kupasmerdeka.com/2017/08/sudirman-said-deklarasikan-kesiapannya-jadi-gubernur-di-hadapan-forum-silaturahmi-warga-jawa-tengah/

Jawa Tengah akhir-akhir ini menjadi sorotan masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia. Pasalnya, ummat Islam Indonesia berencana akan menggelar aksi massa di Candi Borobudur sebagai bentuk simpati dan dukungan kepada Muslim Rohingya, sekaligus menjadi kecaman dan peringatan kepada pemerintah Myanmar.

Ada pro-kontra mengenai aksi demonstrasi tersebut. Ada yang menganggapnya sebagai aksi konyol sebab Borobudur tidak memiliki kaitan apa pun dengan tragedi yang terjadi di Myanmar. Terlebih, jika hendak ditinjau lebih jauh, tindak kekerasan yang terjadi di Myanmar tersebut lebih banyak bermotifkan politik dan ekonomi.

Sementara itu, sebagian kalangan yang lain menganggap bahwa ummat Islam dunia harus menunjukkan rasa persaudaraannya kepada ummat Muslim yang tengah terkena bencana atau menjadi korban kezaliman. Aksi demonstrasi tersebut dapat menjadi salah satu bentuk dukungan moril kepada ummat Muslim Rohingya. Mengenai lokasi yang berada di Borobudur hanyalah simbol penentangan ummat Islam atas kekerasan yang dilakukan oleh ummat Budha di Myanmar.

Sudirman Said menanggapi persoalan ini secara lebih bijak. Dia menyadari bahwa Borobudur merupakan warisan yang sangat besar nilainya bukan hanya bagi bangsa Indonesia, tapi juga bagi dunia. Sebab itu, semua orang harus melindunginya baik dari kerusakan fisik maupun kerusakan non-fisik. Apa yang dimaksud dengan kerusakan non-fisik adalah Borobudur tidak lagi dianggap sebagai warisan bersama, melainkan milik satu golongan. Padahal, Borobudur bukan hanya milik ummat Budha, tetapi juga milik semua orang di dunia ini, karena itu lah ia dimasukkan sebagai salah satu dari warisan dunia.

Di sisi lain, Sudirman Said juga menyadari bahwa Borobudur menyimpan banyak pelajaran mengenai masa lalu dan masa kini. Dengan kata lain, tidak ada salahnya, bahkan bagi ummat Muslim untuk belajar dari warisan tersebut. Borobudur merupakan ajaran tentang konsistensi pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan. Ia juga ajaran tentang pelampauan terhadap kekinian, serta mengajarkan tentang cita-cita mengenai 'keabadian'.

Inilah di antara begitu banyak nilai yang dapat diambil oleh ummat Islam, jika memang ingin mengadakan demonstrasi di Borobudur. Artinya, Borobudur memang dapat menarik perhatian dunia, sehingga dengan demikian, apa yang menjadi pesan ummat Muslim kepada pemerintah Myanmar meraih sasaran dengan jangkauan luas. Namun demikian, Sudirman Said mengajak kita untuk lebih bijaksana, bahwa pesan simpatik yang kita kirimkan kepada Ummat Muslim Rohingya tidak boleh menjadi pesan permusuhan kepada saudara-saudara kita yang beragama Budha di Nusantara ini. Kita harus selalu mengingat dan memegang teguh prinsip kebangsaan kita yakni Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun