Mohon tunggu...
Devi Riani Atika Sari
Devi Riani Atika Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Studying Communication Science at Atma Jaya Yogyakarta University.

I'd like to learn something new and develop my skills. Kompasiana became one of the platforms to develop my writing skills. Enjoy!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Viral, Tukang Bakso di Jambi Ditendang: Belajar Hati-Hati dalam Bertindak!

18 Desember 2020   14:23 Diperbarui: 18 Desember 2020   14:33 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

KRONOLOGI SINGKAT                     

Dilansir dari Kompas.com, jagat maya digemparkan dengan tersebarnya video yang memperlihatkan seorang tukang bakso di Jambi, ditendang oleh seorang pria yang tak lain adalah pembelinya sendiri pada Sabtu (28/11/2020) (Sasma, 2020). Kejadian bermula saat pelaku membeli bakso empat porsi yang akan dimakan di dalam mobil. Korban pun berinisiatif menggabungkan empat porsi baksonya dalam dua mangkuk. Setelah itu, pelaku membayar dengan harga Rp 20.000. Padahal, seharusnya harga bakso yang dipesan Rp 40.000. Saat ditagih bayaran, pelaku malah emosi dan menendang korban hingga terpental dan jatuh.

KONFLIK TAK TERHINDARKAN  

Konflik merupakan ketidakcocokan suatu harapan, proses, dan hasil di antara kedua belah pihak atau lebih (Oetzel & Ting-Toomy, 2003).

Konflik terjadi ketika pihak yang terlibat memiliki perbedaan tujuan. Dalam hal ini, tujuan yang diharapkan tidak searah sehingga timbul perbedaan yang menyebabkan perselisihan. Sudah terlihat jelas bahwa penendangan pembeli terhadap tukang bakso di atas, termasuk ke dalam bentuk konflik. Dalam kasus ini, terjadi perbedaan tujuan yang diharapkan kedua pihak. Penjual bakso menginginkan pembeli tersebut membayar dengan harga Rp40.000, sedangkan pembeli yang merasa tertipu itu hanya ingin membayar dengan harga Rp20.000. Tujuan yang diinginkan kedua pihak jelas berbeda, sehingga konflik yang disertai kekerasan pun tidak terhindarkan.

TIPE KONFLIK

Konflik memiliki beberapa kategori, di antaranya konflik afektif, konflik kepentingan, konflik nilai, konflik kognitif, dan konflik tujuan.

Konflik Kognitif

Konflik kognitif menggambarkan situasi di mana dua orang atau lebih menjadi sadar bahwa persepsi mereka sedang mengalami konflik (Cole dalam Martin & Nakayama, 2018).

Konflik yang terjadi di antara penjual dan pembeli bakso di atas termasuk ke dalam konflik kognitif. Timbul perbedaan persepsi antar penjual dan pembeli terhadap harga bakso, sehingga kesalahpahaman pun tidak terhindarkan. Penjual menggabungkan empat porsi bakso itu ke dalam dua mangkok. Akan tetapi, pembeli mengira bakso yang ia makan hanya dua mangkok. Hal itu membuat pembeli merasa ditipu karena diminta membayar Rp40.000. Padahal, menurut pengakuan penjual, harga itu memang sesuai dengan bakso empat porsi yang dibeli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun