Mohon tunggu...
Devira Sari
Devira Sari Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Saya adalah Psikolog yang menyukai dunia tulis menulis dan Sastra. Tarot Reader. A Lifelong Learner. INFJ-A. Empath. Sagittarian.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Wanita atau Perempuan?

26 Januari 2021   06:20 Diperbarui: 26 Januari 2021   07:01 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

"Wanita" dan "perempuan" memiliki arti harafiah yang sama di KKBI yaitu merujuk pada suatu jenis kelamin tertentu, lawannya lelaki. Ada yang mengatakan bahwa wanita itu lebih tepat digunakan untuk orang yang sudah dewasa, sedangkan perempuan lebih tepat untuk yang masih relatif muda/kecil. 

Namun, pendapat ini tidak ada dasarnya. Hanya seperti dicocok-cocokan saja berdasarkan perasaan si pengguna kata. Pada kenyataannya, meski secara harafiah artinya sama, kedua kata ini memiliki makna mendasar yang berbeda.

Sewaktu saya masih aktif di komunitas penulis sastra di kota Medan, guru saya mengajarkan bahwa kata perempuan lebih baik maknanya. Jika menelaah jauh asal muasal kata wanita dan perempuan, akan nampak jelas perbedaannya.

Bahasa Indonesia banyak menyerap dari bahasa Jawa. Menurut etimologi Jawa, wanita berasal dari kata "wani ditata" artinya mudah diatur. Kata "wanita" dimaknai berdasarkan pada sifat dasarnya yang cenderung tunduk dan patuh pada lelaki sesuai dengan perkembangan budaya di tanah Jawa pada masa tersebut. Oleh karena itu, ada istilah jawa klangenan (pemuas kesenangan) yang cukup sering kita dengar yaitu: harta, tahta, wanita. 

Kata "wanita" lebih identik dengan suatu objek kesenangan, khususnya bagi kaum lelaki, setara dengan harta dan tahta. Bahkan ketiga objek ini sering juga dihubungkan dengan sumber keserakahan dan kehancuran, sehingga banyak nasehat orang bijak untuk berhati-hati terhadap ketiga objek tersebut. Kalau dari bahasa Sansekerta, "wanita" berasal dari kata betina, yang kalau dalam bahasa Indonesia lebih tepat digunakan pada hewan.

Sedangkan kata perempuan dalam etimologi Jawa diambil dari kata dasar "empu" yang artinya tuan, mulia, orang yang dihormati pada jaman kerajaan dulu. Selain itu juga dihubungkan dengan kata "ampu" yang artinya menyangga, menguatkan, memerintah. 

Kata "perempuan" jauh lebih terhormat dan tinggi derajatnya daripada "wanita". Perempuan dapat dikatakan sebagai seseorang yang memiliki penuh tubuhnya dan menjadi tuan atas dirinya sendiri. Berbeda dengan "wanita" yang memang memasrahkan dirinya pada kaum lelaki.

Dalam perkembangannya, kata "perempuan" dan "wanita" mengalami perubahan dimana "wanita" mulai bersifat amelioratif atau membaik. Sedangkan, "perempuan" mengalami penurunan makna atau peyoratif. Inilah perubahan makna yang didasari oleh perasaan pengguna kata saja. 

Saya masih banyak membaca tulisan atau buku populer atau pribadi yang menggunakan kata "wanita". Beda dengan buku-buku kesusasteraan atau buku-buku formal yang lebih memilih kata "perempuan". Begitu pula untuk penamaan lembaga besar yang lebih memilih kata "perempuan" daripada "wanita", seperti Komnas Perempuan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan, dan Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja.

Jadi, mau pakai kata "wanita" atau "perempuan"?

Devira Sari
Jakarta, 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun