Mohon tunggu...
Devin Manek
Devin Manek Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Artikel yang akan saya tulis adalah seputar rohani Katolik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kebutaan Rohani, Saat Hati Kehilangan Cahaya

27 November 2024   07:00 Diperbarui: 27 November 2024   07:06 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jesus heal the blind man;(Pinterest)

Didalam dunia yang penuh dengan kebisingan dan berbagai macam persoalan hidup ini, banyak dari kita mungkin tidak menyadari bahwa kita sedang mengalami kebutaan rohani. 

Apa itu kebutaan rohani?

Para saudara, Sebelum kita mencari jawaban dari pertanyaan diatas, Cobalah kita renungkan.. 

apa yang dirasakan oleh seseorang yang mengidap penyakit mata yang akut, atau bahkan kebutaan total sejak lahir? 

Bagaimana mereka menjalani kehidupan dalam keterbatasan mereka? 

Sebesar apa keinginan mereka untuk dapat melihat dengan normal?

mereka yang secara jasmani hidup dalam kegelapan total, di mana setiap langkah penuh ketidakpastian. Tidak ada warna, tidak ada bentuk, hanya bayangan samar yang mungkin terasa, tetapi tidak pernah benar-benar terlihat. Mereka yang buta bergantung pada orang lain untuk menuntun mereka, bahkan hanya dapat mengandalkan sentuhan dan suara untuk memahami dunia.

Namun, Ternyata ada kebutaan yang jauh lebih menakutkan daripada kehilangan penglihatan fisik: Itulah yang disebut "kebutaan rohani." Ini adalah kondisi ketika jiwa kita kehilangan arah, ketika hati kita menjadi gelap karena dosa, luka batin, atau kebisingan dunia, dan kita tidak lagi mampu "melihat" kebenaran sejati.

Apakah anda pernah melihat orang buta tanpa sengaja tersandung jatuh karena jalan yang tidak rata, atau karena tidak menyadari apa yang ada di depannya akibat dia tidak dapat melihat? Hati kita pasti tergerak. Kita ingin menolong, ingin membimbing mereka melewati rintangan, karena kita tahu bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk melihat bahaya yang ada di depan mereka. 

Para  saudara, Kita mungkin bukanlah penderita kebutaan secara fisik seperti mereka. Namun, bagaimana jika kebutaan itu terjadi pada jiwa kita? Bagaimana jika hati kita berjalan dalam kegelapan, tersandung dosa, terluka oleh kesalahan, atau bahkan berjalan ke arah yang salah tanpa menyadari ada "jurang besar" di depan? Kebutaan rohani pun memiliki esensi yang sama seperti kebutaan fisik, yaitu "Tidak dapat melihat".  

akibatnya bagaikan orang buta secara fisik, kita kehilangan arah dan tersandung jatuh berkali-kali. Refleksi yang harus kita pahami adalah bahwa ternyata kebutaan rohani jauh lebih mengerikan karena dampaknya tidak hanya sementara, hal ini bisa membawa kita semakin larut dan menjauh dari Tuhan yang adalah sumber kehidupan dan damai sejahtera. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun