Mohon tunggu...
Devi Meilana Trisnawati
Devi Meilana Trisnawati Mohon Tunggu... Pengajar - Seorang Ibu Rumah Tangga, Pengajar Paruh Waktu dan Blogger

Pengagum Berat Westlife. Menaruh cinta pada dunia Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Karena Nglathak Itu Beda

29 Mei 2017   19:15 Diperbarui: 21 Juni 2017   17:14 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paket Spesial Ramadhan (Dok. Pribadi)

Hai para penggemar sate kambing, khususnya sedulur Jogja pasti sudah tidak asing lagi dengan nama klathak. Yap, sate klathak adalah sate kambing dengan proses pembuatan yang berbeda, yakni pemanggangan menggunakan tusuk dari jeruji roda. Dan saat memanggang, akan terdengar bunyi klothak-klothak menjadikan hal tersebut sebagai filosofi dari penamaannya. Di kota Jogja sendiri, penjual sate klathak terpusat di Jalan Imogiri, Bantul. Lalu, dimana nglathak yang bikin beda itu?

Adalah sebuah kedai sederhana terletak di Gang Seruni no 7, Jl. Gambir, Karangasem Baru, Caturtunggal, Depok Sleman. Lebih tepatnya, Nglathak tidak jauh dari kompleks duo universitas kondhang di Jogja, yakni UGM dan UNY. Tepat di perampatan perbatasan UGM-UNY lalu ke utara anda akan menjumpai kedai Nglathak. Pemiliknya pun alumnus IPB yang mencoba membuat terobosan baru di bidang kuliner. Dan ketika saya mencobanya, yakin! Ini sate klathak beda!!!

BISNIS USAHA YANG BERBEDA


 Mas Tok, sang owner benar-benar selektif dan menjaga “ramuan beda” menu tersebut dari hulu ke hilir. Prosesi pemilihan daging kambing betina afkir melalui serangkaian perhitungan yang ketat. Disamping mendapatkan daging yang terbaik, beliau juga memperhitungkan keberlanjutan dari kambing-kambing tersebut dengan menghindari kambing usia produktif. Hal ini dilakukan karena beliau pernah mencicipi rasanya menjadi peternak kambing. Kesinambungan hidup hewan juga sangat penting.

Ramuan “bumbu dapur” beliau jaga hingga ketat. Beliau bekerjasama dengan beberapa petani rempah kecil yang justru terjaga kealamiannya sekaligus melakukan pemberdayaan. Ini adalah salah satu langkah Mas Tok untuk berwirausaha sekaligus berbagi peluang usaha dengan membangun relasi. Tidak hanya bumbu rempah untuk menu sate saja, bahkan menu lain seperti teh biru bunga telang hingga cup of joy (home made ice cream)adalah hasil dari pemberdayaan.  

Maka, jangan heran bila sate klathak ala Nglathak ini sangat khas. Tidak bau dan empuk. Kenapa? Sedikit beberan dari Mas Tok agar daging tidak bau amis adalah membungkus daging dnegan daun pepaya sebelum memasak. Mas Tok tidak menggunakan buah nanas seperti pada umumnya. Karena, nanas akan menimbulkan rasa asam saat daging disantap.

Menu andalan dan best seller adalah sate klathak mozarella dengan balutan lumeran keju yang terasa maknyuuusss. Satu porsi sate klathak ala Nglathak terdiri dari 2 tusuk sate plus nasi dan lalapan. Porsi yang cukup mengenyangkan dan instan. Berikut daftar menu Nglathak Jogja.

Menu Nglathak Jogja (Dok. Pribadi)
Menu Nglathak Jogja (Dok. Pribadi)
Di bulan Ramadhan kali ini, Nglathak turut memberikan penawaran spesial berupa paket hemat yang dapat dilihat di instagram berikut ini.

KENYAMANAN YANG BERBEDA

Bukan Mas Tok namanya kalau tidak kreatif. Kedai ini hanya memanfaatkan teras kemudian disulap menjadi sebuah kedai sate yang sangat unik dan jauh dari kebisingan. Berhiaskan lampion dan aksesoris unik lainnya serta sedikit sentuhan mural pada dinding bertuliskan NGLATHAK jadilah kedai Nglathak yang romantis.

Kedai Nglathak Jogja (Dok. Pribadi)
Kedai Nglathak Jogja (Dok. Pribadi)
Selain kreativitas, Mas Tok juga sadar akan berbagi. Beliau rela menyewakan secara cuma-cuma kedai ini untuk dijadikan ruangan serbaguna terbuka bagi komunitas dan kegiatan apapun yang membutuhkan tempat untuk berdiskusi di luar jam operasional. Selama mampu menjaga kebersihan dan mengembalikan perabotan seperti sedia kala. Luar biasa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun