Mohon tunggu...
Devi Meilana Trisnawati
Devi Meilana Trisnawati Mohon Tunggu... Pengajar - Seorang Ibu Rumah Tangga, Pengajar Paruh Waktu dan Blogger

Pengagum Berat Westlife. Menaruh cinta pada dunia Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Industri Halal, Indonesia sebagai Pasar atau Pelaku?

3 Januari 2018   16:59 Diperbarui: 5 Januari 2018   08:42 1906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : http://ifpnews.com

Dengan semakin ketatnya persangan industri halal bahkan hingga mengundang negara minoritas muslim dalam berperan, tidak menjadikan industri halal di Indonesia "tancap gas" tanpa memperhatikan tujuan utama sesungguhnya. Industri halal ini muncul bukan karena sebagai ajang bisnis saja, melainkan hadir karena dibutuhkan oleh umat muslim. Ditengah-tengah fenomena islamophobia tak lantas penghargaan terhadap penduduk muslim dunia menjadi hilang.

Demikian pula demi mendapat label halal, segala macam cara "dihalalkan". Halal adalah proses, tak lantas bisa instant begitu saja. Dengan adanya praktik "uang", proses "halal" itu bisa ternodai. Dan bermuara ke "haram". Dimana kredibilitasnya?

Harapan saya, bagi pemerintah Indonesia, untuk tidak terburu-buru namun juga tidak menunda-nunda. Kolaborasi stakeholder dan lembaga pemberi sertifikasi halal segera dibentuk dan diimplementasikan. 

MUI dan BPJH (Badan Penyelenggara Jaminan Halal) juga dapat bekerjasama dengan private sector apabila memang dibutuhkan. UU JPH (Undang-undang Jaminan Produk Halal) yang sudah dijalankan belum begitu berdampak karena ketidaksiapan BPJH dalam mengeksekusi permohonan produk untuk dapat tersertifikasi halal. Pasar Indonesia sudah sangat menanti eksekusi dari pemerintah. Demi Industri Halal Indonesia Mendunia!

Salam hangat, sekedar berbagi. Silahkan beri masukan. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun