Mohon tunggu...
Devi maratuss
Devi maratuss Mohon Tunggu... Aktris - IAIN JEMBER

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Hobi : menyanyi Motto : menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Metode Positivistic, Fenomenologi, dan Kritis

18 Maret 2020   20:39 Diperbarui: 18 Maret 2020   20:40 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kata metode berasal dari bahasa yunani, dalam konteks penelitian metode berarti cara atau teknik pengumpulan data kemudian dianalisa untuk mendapat jawaban yang tepat atas masalah yang diteliti.

Pertama adalah metode Positivistic/Positivisme. Kata positivisme berasal dari positif atau lawan dari negatif, yang berarti tegas, pasti dan meyakinkan. Dalam filsafat positivisme adalah suatu aliran filsafat yang berpedoman pada suatu yang pasti, faktual dan nyata dari apa yang diketahui berdasarkan pada data empiris. 

menurut KBBI positifismeberarti aliran filsafat yang beranggapan bahwa pengetahuan berdasarkan pengalaman ilmu yang pasti. Aliran ini tidak mempercayai adanya ilmu goib. Aliran positivisme muncul pada abad ke 19 dan termasuk abad modern.

Yang kedua Metode Fenomenologi. Fenomenologi adalah suatu jenis metode yang digunakan penelitian kualitatif, langkah pertama dalam penelitian kualitatif adalah dengan pradigma  yang bertujuan untuk memahami arti dari pengalaman kehidupan. Metode ini penggunakan pendekatan empiris positif pada penelitian manusia.

Dan yang terakhir adalah metode Kritis. plato dan Sokrates menggunakan metode ini dalam penelitianya, pendekatanya memahami isi, mengajuka kritik baik dengan bentuk  menentang atau dukungan terhadap ajaran filsafat yang sedang dipelajari. Mengkritik dengan pendapat sendiri juga menggunakan filsuf lain.

Terimakasih, semoga bermanfaat:)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun