Mohon tunggu...
Devi Anggraeni
Devi Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KPI Universitas Muhammdiyah Yogyakarta

content writer menjadikan media ini sebagai tempat untuk menulis dan berbagi ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuliah Daring, Etika Tetap Penting!

12 Maret 2021   08:47 Diperbarui: 12 Maret 2021   09:00 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 memang mengharuskan segala bentuk kegiatan dilakukan melalui daring a.k.a dalam jaringan. Genap satu tahun pandemi, kuliah telah beralih ke kelas-kelas dalam jaringan terkoneksi dengan internet dihadapkan dengan layar-layar pc atau layar gawai masing-masing.

Sebagai seorang civitas akademika etika memang suatu hal yang selalu bersinggungan dengan kita dalam segala bentuk kegiatan. Kiranya memerhatikan etika dalam kuliah daring merupakan suatu upaya untuk menjaga marwah seorang civitas akademika.

Tetapi dalam praktiknya dengan dan tanpa disadari terkadang kita masih mengesempingkan etika dalam melaksanakan kuliah daring. Padahal etika dalam kuliah daring sama pentingnya dengan etika dalam kuliah luring a.k.a luar jaringan. Setidaknya ada empat etika yang penting perhatikan saat kuliah daring.

Pertama biasakan untuk menampilkan nama jelas dan disertai dengan NIM akhir saat menggunakan platfoarm kuliah daring baik itu pada Zoom meeting , Microsoft teams , Google meet maupun pada platfoarm lainnya yang menyediakan jasa untuk konferensi video maupun web conference. Dengan menampilkan nama jelas hal ini memudahkan dosen untuk melihat siapa saja mahasiswa nya yang telah bergabung, selain itu hal ini juga menunjukan tanggung jawab pribadi terhadap kelas yang diikuti. Alih- alih kita dikatakan penyusup lebih baik kita menggunakan nama jelas, bukan begitu ?

Kedua, menghidupkan camera, hal ini sering dilewatkan mahasiswa dalam kuliah daring. Padahal ini merupakan sesuatu yang memiliki pengaruh penting dalam etika yang harus dilakukan dalam perkuliah daring. Mengapa demikian? Karena menghidupkan camera saat kuliah daring, merupakan hal yang bisa memberikan pengaruh positif serta membawa semangat kepada dosen yang akan memberi kuliah. Diluar dari bentuk kita menghargai dosen.

Ketiga, pastikan audio kita dalam keadaan senyap saat dosen sedang memberikan pemaparan. Hal ini bertujuan agar tidak membuat gaduh room meeting dan kita bisa fokus untuk mendengarkan pemaparan dari dosen. Hanya hidupkan audio atau mic saat kita akan menggunakannya saja atau saat kita dipersilahkan untuk membuka mic.

Keempat, gunakanlah fitur chat room dengan semestinya. Pada tiap platfoarm learning biasanya tersedia fitur chat room fitur ini dapat digunakan oleh seluruh peserta meeting untuk berinteraksi melalui pesan tentunya. Kita dapat mengoptimalkan fitur tersebut untuk hal-hal teknis maupun non teknis seperti jika terjadi noise audio kita dapat mengonfirmasi melalui chat room atau jika kita hendak izin mematikan camera karena terkendala signal dan hal lainnya.

Nah, kurang lebih seperti itulah ke-empat etika yang penting kita terapkan dalam kuliah daring. Mudah bukan ?

Devi Anggraeni, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun